TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Teguh Boediyana, meminta pemerintah segera menuntaskan sejumlah pekerjaan rumah menyusul hasil sensus sapi oleh Badan Pusat Statistik.
"Hasil sensus BPS menyebutkan jumlah sapi dan kerbau mencapai 16 juta ekor. Ini mengejutkan, lebih tinggi dari blue print pemerintah," ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin 4 Juli 2011.
Karena itu, Teguh meminta setidaknya pemerintah segera menuntaskan tiga hal: pertama pemerintah harus merevisi blue print yang telah disusun, terutama terkait kebijakan impor daging maupun sapi bakalan. "Revisi blue print harus disesuaikan dengan angka sensus. Ini supaya impor tidak berlebihan sehingga bisa membuat harga sapi lokal terdistorsi," ujarnya.
Kedua, pemerintah diminta segera melakukan pembenahan dalam upaya meningkatkan kualitas sapi lokal. Tujuannya agar kebutuhan daging bisa seluruhnya dipenuhi dari dalam negeri. Saat ini, kata Teguh, memang ada beberapa jenis daging yang tidak bisa dipenuhi dari sapi lokal. Kebanyakan daging berkualitas tinggi dipasok untuk kebutuhan restoran maupun hotel berbintang.
"Pemerintah harus mendorong peningkatan kualitas sapi lokal dan bagaimana usaha penggemukan sapi nantinya bisa menghasilkan daging kualitas tinggi," katanya.
Terakhir, Teguh meminta pemerintah segera memperbaiki jalur distribusi persebaran sapi lokal. Pemerintah harus menyusun langkah bagaimana produsen sapi di berbagai daerah tidak kesulitan mendistribusikannya ke daerah yang memiliki kebutuhan daging tertinggi. Menurut Teguh, Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat merupakan daerah dengan konsumsi daging tertinggi.
"Untuk daging saja 70 persennya untuk tiga wilayah itu. Dan dari 500 ribu ekor sapi yang diimpor, sekitar 350 ribunya untuk konsumsi di Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat. Penataan distribusi harus dilakukan agar lebih efisien," ungkapnya.
BPS telah melakukan sensus ternak sepanjang Juni tahun ini. Angka sementara, jumlah ternak yang disensus per 1 Juli mencapai 16.077.192 ekor. Total ternak tersebut terdiri atas sapi potong sebanyak 14.253.732, sapi perah 565.141, dan kerbau 1.258.319. Namun, sensus baru 99,1 persen, dan diperkirakan rampung pertengahan Juli ini.
ROSALINA