Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komisi Keuangan DPR Meminta Tambahan Kewenangan  

image-gnews
Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto
Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta- Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Kakyat meminta kewenangan persetujuan pemberian alokasi Dana Alokasi Khusus dan Transfer ke daerah. Selama ini persetujuan pemberian dua pos belanja tersebut hanya dilakukan di Badan Anggaran DPR.

Merasa berkepentingan untuk memberikan persetujuan atas dua pos belanja tersebut, Komisi Keuangan DPR mengadakan rapat internal dan mengirimkan surat secara khusus kepada Menteri Keuangan.

Persoalan tersebut dibahas dalam rapat kerja antara Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Komisi Keuangan DPR, di Senayan Jakarta, Senin 11 Juli 2011. Bahkan di awal pertemuan, pimpinan rapat Harry Azhar Azis mengancam tidak akan melanjutkan pembahasan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Keuangan dan APBN Perubahan. "Kalau ini tidak dijelaskan Komisi XI tidak akan melanjutkan pembahasan APBN Perubahan," kata Harry.

Menurut Harry seharusnya kebijakan Dana Alokasi Khusus menjadi kewenangan dan harus mendapat persetujuan Komisi Keuangan. Selama ini Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil hanya ditetapkan oleh Kementerian Keuangan.

Selain itu, anggota Komisi Keuangan DPR Edison Betaubun juga mengeluhkan pemberian dana insentif ke daerah yang sepenuhnya menjadi kewenangan menteri keuangan.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pembahasan dua pos tersebut, Dana Alokasi Khusus dan Transfer Daerah selama ini dilakukan di Badan Anggaran DPR yang sudah mewakili semua komisi dan fraksi yang ada di DPR. "Kami menginginkan agar hal ini dibicarakan di internal DPR, apakah cukup di Badan Anggaran atau di Komisi XI, kami imbau cukup di satu pintu saja," katanya.

Agus meminta kepada Badan Musyawarah DPR agar memutuskan pembahasan Dana Alokasi Khusus dan Transfer Daerah cukup di satu pintu saja. Kalau harus dibahas di dua tempat, baik di Badan Anggaran dan Komisi Keuangan akan memakan waktu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agus mengatakan terdapat sejumlah pos yang sudah melalui pembahasan dan mendapat persetujuan Komisi Keuangan, yaitu pos penerusan pinjaman luar negeri atau subsidiary loan agreement (SLA), penyertaan modal negara (PMN), utang luar negeri, rekening dana investasi (RDI) dan pembagian dividen BUMN.

Dalam surat yang dikirimkan kepada Menteri Keuangan, rapat internal Komisi Keuangan DPR meminta tujuh poin bos belanja yang harus mendapat persetujuan Komisi Keuangan. Dari tujuh poin yang dimintakan penjelasan, tinggal pos Dana Alokasi Khusus dan Transfer Daerah yang belum menemukan kata sepakat antara Menteri Keuangan dan Komisi Keuangan.

Agus Marto mengakui terdapat anggapan di internal Kementerian Keuangan, bahwa apabila sebuah pos sudah mendapat persetujuan di Badan Anggaran, maka tidak perlu lagi datang ke Komisi Keuangan DPR.

IQBAL MUHTAROM


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani TEMPO/Tony Hartawan
Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

3 hari lalu

UOB Media Literacy Circle bersama dengan OJK dan Pendiri Sekolah Cikal mengenai literasi keuangan bagi generasi muda, termasuk mengenai Pinjol pada 24 April 2024/UOB
Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.


Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

3 hari lalu

Ilustrasi investasi. pixabay
Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.


Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

4 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Ilustrasi belanja / kelas menengah. ANTARA/Adwit B Pramono
OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

5 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK