TEMPO Interaktif, Selama ini, ilmuwan mengetahui bahwa Pluto hanya memiliki 3 satelit serupa Bulan yang mengelilingi Bumi, yaitu Charon, Nix, dan Hydra. Namun, jumlah itu mesti direvisi lantaran teleskop ruang angkasa Hubble menemukan sebuah satelit baru.
"Ukurannya kecil, hanya berdiameter 21 mil," tulis Daily Mail, 20 Juli 2011. Bandingkan dengan Charon yang berdiameter 750 mil atau Nix dan Hydra yang masing-masing berdiameter 56 mil dan 70 mil. Semua satelit Pluto tergolong kecil dibandingkan Bulan yang memiliki diameter 2.158 mil.
Ilmuwan belum memberi mana satelit baru ini. Tapi, mereka menandai obyek baru ini dengan sebutan P4. Sejak ditemukan oleh Clyde William Tombaugh, seorang astronom muda di Observatorium Lowell, pada 18 Februari 1930, Pluto pernah menjadi anggota Tata Surya atau Planet ke-9 yang paling jauh letaknya dengan Matahari.
Jarak Pluto dengan matahari adalah 5.900,1 juta kilometer (km). Pluto memiliki diameter mencapai 4.862 km dan memiliki massa 0,002 massa Bumi. Periode rotasi Pluto adalah 6,39 hari, sedangkan periode revolusinya adalah 248,4 tahun. Bentuk Pluto mirip dengan Bulan dengan atmosfer yang mengandung metan.
Kini, Pluto digolongkan sebagai Planet katai (dwarf planet) atau tidak termasuk bagian dari Planet inti di Tata Surya. Penyebabnya, para astronom menemukan sekitar 1.000 obyek kecil lain di belakang Neptunus (disebut obyek trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari.
Dan dimungkinkan ada sekitar 100.000 obyek serupa yang dikenal sebagai Obyek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari obyek-obyek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Obyek Sabuk Kuiper, di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004).
Penemuan ini menghebohkan karena Obyek Sabuk Kuiper diketahui memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya, Xena. Selain lebih besar dari Pluto, obyek ini juga memiliki satelit.
Pluto sendiri, dengan orbit memanjangnya yang aneh, memiliki perilaku lebih mirip Obyek Sabuk Kuiper dibanding sebuah planet, demikian anggapan beberapa astronom. Orbit Pluto yang berbentuk elips, tumpang-tindih dengan orbit Neptunus. Orbitnya terhadap Matahari juga terlalu melengkung dibandingkan dengan delapan obyek yang diklasifikasikan sebagai Planet. Pluto juga berukuran amat kecil, bahkan lebih kecil dari Bulan, sehingga terlalu kecil untuk disebut Planet.
Apa pun itu, setelah 75 tahun semenjak ditemukan, Pluto masih terbalut misteri. Bahkan, ilmuwan meluncurkan wahana tanpa awak, New Horizons, untuk meneliti Pluto dan diperkirakan akan mendekati Pluto dalam jarak terkecil pada Juli 2015.
DAILY MAIL I WIKIPEDIA I RUDY