TEMPO Interaktif, Jakarta -Ketika masih menjabat Bendahara Umum Demokrat, M. Nazaruddin cs diketahui melakukan berbagai kerja sama usaha dengan PT Adhi Karya, badan usaha milik negara yang banyak menggarap proyek yang didanai anggaran pendapatan dan belanja negara. Diduga, kerja sama itu cuma akal-akalan untuk menggangsir uang proyek. Berikut ini jejaknya.
1. Proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang, Bogor
M. Nazaruddin mengatakan PT Adhi Karya mengucurkan duit Rp 100 miliar untuk memenangi proyek bernilai Rp 1,52 triliun tersebut. Success fee itu, kata Nazaruddin, sebagian mengalir ke Kongres Partai Demokrat pada Mei 2010, sebesar Rp 50 miliar.
2. PT Dutasari Citralaras
Perusahaan ini menjadi subkontraktor PT Adhi Karya. Dalam kas utang disebutkan PT Adhi Karya harus bayar ke PT Dutasari Rp 64 miliar (2008), Rp 20,1 miliar (2009), dan Rp 3,9 miliar (2010). Direktur Utama Dutasari adalah Machfud Suroso, teman sekampung Anas Urbaningrum, yang memiliki 2.200 saham. Komisarisnya, Athiyyah Laila, istri Anas Urbaningrum, memiliki 1.100 saham. Pemilik saham lainnya, PT MSonS Capital, 1.100 saham. PT MSonS Capital didirikan oleh Munadi Herlambang pada 2007. Saat ini Munadi menjabat Sekretaris Departemen Pemuda dan Olahraga DPP Partai Demokrat.
3. Proyek Rumah Sakit Haji Surabaya
Dalam laporan keuangan tahunan PT Adhi Karya 2010 disebutkan Adhi Karya memiliki kerja sama operasi dengan PT Anak Negeri dalam proyek RS Haji Surabaya. Porsi Adhi Karya 98,65 persen dan Anak Negeri 1,35 persen. Anak Negeri didirikan Nazaruddin; M. Nasir, anggota DPR dari Fraksi Demokrat; dan Ayub Khan, petinggi Demokrat Jember, Jawa Timur.
4. Pesan pendek BlackBerry Nazaruddin-Rosalina Mindo Manulang pada 22 Desember 2010
"Ros, coba kamu kontak Pak Bambang Tri soal Cepu. 5.150 atau 180 juta dolar."
Bambang Tri yang dimaksud diduga Bambang Tri Wibowo, Direktur Utama Adhi Karya pada 2010. Kala itu Adhi Karya mengincar blok minyak Exxon di Cepu senilai Rp 9 triliun. Dihubungi berkali-kali oleh Tempo, Bambang Tri tak pernah memberi klarifikasi.
DEDDY SINAGA