Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BI, Kementerian Keuangan, dan BPS Kerja Sama Data Ekspor-Impor  

image-gnews
TEMPO/Amston Probel
TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tiga instansi yakni Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Badan Pusat Statistik menandatangani kerja sama pertukaran data ekspor-impor. Penandatanganan kerja sama dilakukan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, dan Kepala BPS Rusman Heriawan di gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, hari ini, Rabu, 10 Agustus 2011.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan kerja sama ini sebenarnya telah lama ada, namun bentuknya masih manual dan terbatas. "Dulu penyampaian datanya pakai disket atau 'hardcopy'," katanya dalam jumpa pers usai menandatangani perjanjian.

Dengan kerja sama yang diperbarui ini ketiga pihak akan memiliki sebuah portal bersama yang masing-masing bisa langsung terhubung secara online. Bank Indonesia dan BPS bisa mengakses langsung data-data terkait ekpor-impor dari Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai.

Dengan kerja sama ini diharapkan dapat menaikkan validitas, akurasi, integritas, dan kecepatan data sehingga pemantauan perkembangan ekonomi menjadi lebih baik. Tak hanya bermanfaat bagi instansi terkait, tapi juga masyarakat luas dan dunia usaha. "Kami merasa bahagia karena kerja sama beberapa instansi ini tidak mudah," tambahnya.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan bahwa ia menyambut baik kerja sama itu sehingga masing-masing pihak bisa berkoordinasi dengan baik guna memperbaiki database, terutama ekspor-impor. "Jadi, bukan cuma data NPWP (wajib pajak) saja yang jelas, tapi juga nilai ekspor-impornya," katanya.

Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan mengatakan pertukaran data ini bukan hanya data final, namun data mentah yang masih diproses. Dengan begitu, instansi-instansi yang terkait bisa melihat data karena ada 'self control'.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BPS berharap dengan ini jangkauan ekspor-impor menjadi lebih jelas dan luas sehingga tidak ada lagi data atau dokumen yang tercecer.

Rusman menjelaskan BPS dengan sistem baru ini bisa langsung mengakses data mentah tentang data dasar dari eksportir dan importir dari Direktorat Bea Cukai. Data itu lalu divalidasi lagi oleh BPS. Selanjutnya Kementerian Keuangan dapat melihat data-data tersebut sehingga kelak data yang keluar ke publik sudah benar.

"Dari proses kerja sama ini kita juga bisa tahu coverage eksportir-importir sudah benar atau belum," katanya. Dengan kata lain, dengan adanya portal ini maka tanggung jawab tiap-tiap instansi dapat ditingkatkan.

INDRA WIJAYA | FEBRIANA FIRDAUS | ADITYA BUDIMAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri), Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) memberikan keterangan pers terkait hasil rapat berkala KSSK tahun 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022. Namun KSSK juga mewaspadai sejumlah risiko dari perekonomian global yang dapat berdampak pada sistem keuangan dan ekonomi di dalam negeri. Tempo/Tony Hartawan'
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.


Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 yang semula 2,7 persen menjadi 2,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.


Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.


Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).