TEMPO Interaktif, Jakarta - Perusahaan pertambangan PT Timah (Persero) Tbk menghabiskan dana Rp 48,2 miliar untuk belanja modal dan belanja operasional hingga semester satu tahun ini. Dana tersebut digunakan untuk kegiatan eksplorasi perseroan hingga Juli 2011.
"Realisasi operational expenditure sebesar Rp 23,1 miliar, sedangkan capital expenditure sebesar R 25,1 miliar," ujar Sekretaris Perusahaan Abrun Abubakar dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2011.
Kegiatan eksplorasi melanjutkan kegiatan yang telah berjalan sejak Juni tahun lalu hingga terhitung Juli 2011. Eksplorasi berupa pemboran produksi yang dilakukan tiga kapal bor mitra di Perairan Kundur Barat dan satu kapal bor mitra yang melakukan pemantapan di Perairan Bangka Utara.
Pemboran di Perairan Kundur berlangsung kurang dari dua minggu hingga 12 Juli 2011. Ini disebabkan oleh kontrak meter bor dengan kapal bor mitra telah selesai. "Untuk penambahan kontrak bor laut dengan kapal bor milik mitra kembali diproses," tutur Abrun.
Sementara pemboran di darat antara lain dilakukan pemantapan berupa penyiapan rencana kegiatan, pemanduan penambangan darat, serta bor pemantapan untuk persiapan Tambang Besar. Diperkirakan dengan kegiatan eksplorasi tersebut perusahaan tambang pelat merah itu memperoleh cadangan timah hingga 8.434 ton.
Juli lalu, dua kapal milik PT Timah melakukan aktivitas bor di dua tempat. Kapal Geotin II mengebor pemantapan di Perairan Bangka Barat dan Kapal Geotin I melakukan bor produksi di Perairan Bangka Utara. Agustus ini rencananya perseroan melakukan pemboran produksi dan pemboran pemantapan oleh kapal bor mitra di Perairan Bangka Utara.
SUTJI DECILYA