TEMPO Interaktif, Jakarta - Teknologi light emitting diode (LED) pada televisi adalah jawaban untuk menghemat listrik. Dibanding TV tabung, plasma, atau LCD, TV LED mampu mengurangi konsumsi daya 20-50 persen. Rahasianya, sebagaimana lampu LED, televisi jenis ini menggunakan pencahayaan dari LED yang memakan listrik lebih rendah.
"Lampu LED sudah hemat energi, jadi otomatis TV LED juga hemat energi," kata Fransisca Maya, Marketing Manager PT Toshiba Visual Media Network Indonesia, di Jakarta, Selasa lalu. Pada kesempatan itu, Toshiba merilis televisi LED Toshiba Regza Junior Power TV HV10 dan AL10.
TV HV10 adalah versi paling irit listrik karena menggunakan LED backlight. Konsumsi listrik yang dibutuhkan untuk ukuran layar 19 inci ini hanya 22 watt. "Tentu ini dapat membantu mengurangi tagihan listrik," ujar Fransisca.
Menurut dia, TV ini cocok bagi yang hendak mengganti TV tabung dengan yang lebih ramping. Di TV ini, Toshiba membenamkan fitur Meta Brain Pro dengan 8 bit video processing untuk menghasilkan gambar yang halus dan tajam.
Regza Junior Power TV HV10 tersedia dalam ukuran 24 dan 32 inci dengan konsumsi listrik masing-masing 48 dan 85 watt. Soal harga, trio TV hemat energi ini dibanderol mulai Rp 1,1 juta sampai Rp 2,6 juta.
Baca Juga:
Adapun Toshiba Regza AL10 mengadopsi teknologi LED dengan 10 bit video processing yang menghasilkan 1 juta warna. Terdapat fitur Intelligent Backlight Control dan 3D Color Management untuk mengoptimalkan kontras gambar serta mengatur tingkat warna.
Ada dua pilihan TV LED ini, yakni 32 dan 40 inci, dengan konsumsi listrik sebesar 80 dan 105 watt. Harga yang dipatok untuk dua jenis TV ini adalah Rp 3,7 sampai Rp 6,8 juta.
Untuk TV ukuran jumbo, daya listrik yang dibutuhkan Toshiba Regza AL10 tergolong rendah. Dibanding kompetitornya dengan luas layar yang sama, misalnya, dibutuhkan energi listrik sebesar 110-160 watt.
Section Manager Innovation and Promotion Section Factory Planning Department PT Toshiba Consumer Products Indonesia, Ardi Nursalim, mengatakan penerapan ramah lingkungan pada produk Toshiba bukan hanya pada pengurangan konsumsi listrik. "Kami memiliki tiga prinsip dasar, yaitu Green of Process, Green of Product, dan Green by Technology," ujarnya.
Tiga prinsip itu dilakukan dengan cara mengurangi penggunaan kemasan berlebihan untuk mengurangi limbah dan tidak menggunakan enam bahan berbahaya, yakni kadmium, kromium heksavalen, timbal, polibromobipenil, merkuri, dan polibromodipenileter.
"Bahan dasar yang dipilih hampir semua berbahan dasar air sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan dan manusia," kata Ardi.
RINI KUSTIANI