TEMPO Interaktif, Jakarta - Hingga 2014, PT Jasa Marga (Persero) Tbk berencana dapat mengoperasikan ruas jalan tol dengan total panjang 750 kilometer. Total jalan tol yang beroperasi nantinya itu termasuk di dalamnya konsesi proyek tol 215 kilometer yang baru didapat Jasa Marga.
“Kami sudah memiliki konsesi baru untuk 215 kilometer jalan tol,” ujar Direktur Utama PT Jasa Marga Frans Sunito, kemarin malam.
Ruas jalan tol tersebut ke depannya akan ditangani Jasa Marga dan anak usahanya. Beberapa di antaranya merupakan ruas tol yang pernah mangkrak, yakni Bogor Ring Road, dengan pemegang konsesi PT Marga Sarana Jabar, JORR II (ruas Cengkareng-Kunciran oleh PT Marga Kunciran Cengkareng dan ruas Kunciran-Serpong oleh PT Marga Trans Nusantara).
Kemudian Jakarta Outer Ring Road W2 Utara (Kebon Jeruk-Ulujami) oleh PT Marga Lingkar Jakarta, Semarang-Solo oleh PT Trans Marga Jateng, Surabaya-Mojokerto oleh PT Marga Nujyasumo Agung, Gempol-Pasuruan oleh PT Transmarga Jatim Pasuruan, dan Gempol-Pandaan oleh Margabumi Adhikarya. Lalu satu ruas tol merupakan konsorsium dengan enam BUMN lainnya, yaitu ruas tol Serangan-Tanjung Benoa.
Menurut Frans, ruas tol tersebut akan diselesaikan secara bertahap mulai tahun ini hingga 2014. Jadi, pada 2014 nanti, total tol yang dioperasikan operator tol pelat merah tersebut mencapai 750 kilometer. “Saat ini jalan tol yang beroperasi adalah 531 kilometer,” katanya.
Di samping itu, menurut Frans, dengan kemampuan finansial yang dimiliki perseroan, Jasa Marga akan membangun ruas tol dengan total panjang 150-200 kilometer lagi. Dia mengakui belum mengetahui mana saja jalan tol yang akan dibangunnya karena belum memperolehnya. “Tetapi kami berusaha untuk melakukan akuisisi jalan tol mangkrak atau mengikuti tender investasi yang diadakan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol),” ujar Frans.
Pada semester satu tahun ini, Jasa Marga membukukan laba bersih sebesar Rp 749,85 miliar atau naik 16,36 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 644,45 miliar. Kenaikan tersebut didukung oleh pendapatan usaha yang juga mengalami peningkatan 12,2 persen menjadi Rp 2,36 triliun.
Beban usaha perusahaan hingga tengah tahun ini pun mengalami peningkatan hingga 12,41 persen menjadi Rp 1,13 triliun sehingga laba usaha pun naik menjadi Rp 1,23 triliun atau naik 12 persen dari semester satu 2010.
SUTJI DECILYA