TEMPO Interaktif, Jakarta - Fery, 3 tahun, terbaring lemah di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara. Betisnya kecil, tak lebih besar dari tiang infus di samping ranjangnya.
Berat badan Fery hanya 7 kilogram, tinggi badannya 81 sentimeter. Sesekali batuk lirih meluncur dari mulut mungilnya. Napasnya terdengar sedikit nyaring.
Sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Koja, Fery sempat dirawat di Puskesmas Kelurahan Tugu Utara 3. Di sana, bidan Ratna mendiagnosis Fery menderita gizi buruk dan anemia.
Sementara dr. Riza Mansyoer, spesialis anak yang memeriksa Fery, mengaku belum dapat mendiagnosis penyakit yang diderita bocah itu. "Ada gejala anemia dan TB paru-paru, tapi masih harus dipastikan melalui hasil tes rontgen," ujarnya.
Disinggung mengenai gizi buruk yang diderita Fery, dokter Riza mengakuinya. "Ada gizi buruk, tapi ini kan bukan gizi buruk murni, melainkan karena penyakit. Jadi kami harus cari dan sembuhkan penyakitnya," ujarnya.
Sang nenek, Minati, mengelus kepala bocah itu. Menantunya, Anita, turut menemani. "Ibunya tak tahu di mana, pergi," kata Anita, Kamis 25 Agustus 2011.
Viadi, ayah Fery, pun tak ada di Jakarta. Menurut Anita, ia bekerja sebagai sopir di Makassar. "Jadi si Fery, saudara kembarnya Fera, dan kakak mereka, Aldi, dititipkan ke neneknya," katanya.
Anita menyatakan, Fera, saudara kembar Fery sehat-sehat saja. Berat badannya memang hanya 10 kilogram, sedikit di bawah berat rata-rata balita seusianya, yakni 13 kilogram. "Tapi dia lincah, cerewet," kata Anita.
Sementara untuk membesarkan ketiga anak itu Minati hanya bekerja menjual air minum isi ulang di rumah kontrakannya di Kampung Beting Jaya RT 07 RW 18, Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara. "Ya pas-pasan saja, buat makan," kata Minati lirih.
Minati bisa mendapatkan perawatan untuk cucunya dengan bantuan Ricardo Hutahaean, seorang aktivis di Kampung Beting. "Semua diurus sama dia," kata nenek 15 cucu yang mengaku tak pernah lagi mengurus KTP-nya sejak lima tahun lalu ini.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Kurnianto Amien menyatakan akan memeriksa kondisi balita Fery. "Nanti saya akan tanyakan kepada Kepala Puskesmas Koja," ujarnya singkat. Ia menolak berkomentar lebih lanjut. "Saya masih nyetir, nih," ujarnya singkat seraya menutup pembicaraan.
PINGIT ARIA