TEMPO Interaktif, Jakarta - Pusat Investasi Pemerintah Kementerian Keuangan menggelontorkan dana Rp 95 miliar untuk pembebasan tanah pembangunan jalan tol ruas Depok-Antasari. “Bentuknya dana talangan,” kata Kepala Pusat Investasi Soritaon Siregar saat penandatanganan perjanjian pinjaman dana ini di jakarta Kamis, 25 Agustus 2011.
Dana talangan ini diberikan kepada PT Citra Waspphutowa untuk pembebasan lahan 72 hektar atau jalan sepanjang 12 kilometer yang akan habis hingga Oktober mendatang.
Citra Waspphutowa merupakan kontraktor gabungan dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai pemegang saham dengan PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Hutama Karya, dan PT Bosowa.
Direktur Utama Waspphutowa Tri Agus Riyanto mengatakan proses pembangunan ini digagas selama 5 tahun. Lamanya proses ini lantaran proyek ini mengalami kenaikan investasi karena harga tanah yang naik. Akibatnya, tarif tol hasil perhitungan, Tri menambahkan, di atas harga tarif tol resmi. “Sehingga tidak bankable (tidak layak mendapat pinjaman bank),” katanya. Oleh karena itu, kontraktor melakukan penghitungan ulang agar nilai investasi menjadi layak.
Soritaon mengatakan masuknya Pusat Investasi dalam proyek ini lantaran Badan Pengatur Jalan Tol belum mendapatkan dana dari APBN-P sebesar Rp 3,8 triliun. Oleh karena itu, Rp 95 miliar milik Pusat Investasi digunakan untuk menalangi kebutuhan proyek ini. “Agar BPJT bisa bernafas,” ujarnya. Dana PIP akan dikembalikan setelah anggaran negara cair pada November mendatang.
Total biaya pembebasan lahan proyek ini, menurut Tri, mencapai Rp 378 miliar yang bakal diambil dari anggaran Badan Layanan Umum. Karena ada kemungkinan kenaikan harga tanah, Tri menambahkan, proyek ini juga membutuhkan dana land capping atau subsidi pemerintah kepada investor untuk pembebasan lahan. “Nah, ini yang kami tidak tahu berapa besarnya,” katanya.
Adapun untuk pembangunan konstruksi, menurut Tri, PT Bank Mandiri Tbk, PT BRI Tbk, dan PT Bank Jabar-Banten Tbk telah memberikan komitmen memberikan pinjaman hingga Rp 1,8 triliun. Mendengar hal ini, Soritaon mengatakan juga tertarik untuk berinvestasi. “Kami juga mau,” katanya.
Soritaon juga menawarkan kepada Waspphutowa pinjaman jika ada anggaran Badan Layanan Umum tidak cair pada waktunya. “Kami siap memberikan pinjaman,” katanya. Dana talangan yang diberikan Pusat Investasi menggunakan ketentuan bunga Lembaga Pinjaman Simpanan ditambah satu persen.
Selain proyek tol Depok-Antasari, Pusat Investasi juga menalangi dana pembebasan lahan jalan tol Kunciran-Cengkareng yang konsesinya dipegang PT Marga Kunciran Cengkareng, dan jalan tol Kunciran-Serpong yang dipegang oleh PT Marga Trans Nusantara. “Masing Rp 95 miliar,” katanya.
AKBAR TRI KURNIAWAN | SUTJI DECILYA