TEMPO Interaktif, Palembang - Pelatih Sriwijaya FC, Kashartadi, menilai peluang tim nasional sepak bola Indonesia cukup berat untuk mengalahkan tuan rumah Iran pada laga perdana putaran ketiga Pra-Piala Dunia 2014 Grup E di Stadion Azadi, Teheran, Iran, Jumat malam, 2 September 2011.
Bagi Kashartadi, hasil draw saja sudah merupakan pencapaian yang maksimal bagi tim merah putih. Namun, ia enggan untuk bicara skor akhir lantaran segala kemungkinan bisa terjadi di lapangan hijau.
Kashartadi juga menilai dari segi teknis timnas berada beberapa level di bawah tuan rumah Iran, tetapi timnas Indonesia diminta untuk siap memberikan perlawanan sengit.
"Mudah-mudahan nanti malam timnas kita bermain lebih agresif mengimbangi kekuatan tuan rumah,” kata Kashartadi kepada Tempo, Jumat, 2 September 2011. Meski bakal ditekan di dalam dan di luar lapangan, dia yakin timnas masih mempunyai senjata yang dapat memalukan tuan rumah.
Sebut saja bomber andalan Bambang Pamungkas siap berjuang maksimal untuk meraih poin. Selain itu, di bawah mistar gawang kita ada dua penjaga gawang kawakan, termasuk Ferry Rotinsulu.
Menurut Kashartadi, kehadiran Ferry dapat menjadi penyemangat bagi merah putih dalam menghadapi permainan yang diprediksi bakal seru lantaran Iran dinilai tim terkuat di Grup E.
Bagi Sriwijaya FC, kehadiran sejumlah pemainnya di timnas menjadi kebanggaan tersendiri. Hendri Zainudin, Direktur Teknik Dan SDM SFC, menyebut Sriwijaya FC bertabur bintang bola. “Ini membuktikan tim kita tim elite karena dihuni oleh sejumlah pemain nasional kebanggaan bangsa,” kata Hendri.
Hendri meyakini Ferry dan kawan-kawan yang berasal dari Sriwijaya FC dapat bermain agresif dan ngotot sebagimana halnya ketika mereka melakoni laga kandang dalam ajang Liga Super musim lalu.
PARLIZA HENDRAWAN