TEMPO Interaktif, New York - Kesal melihat banyaknya tukang jualan di halaman Facebook ternyata tidak terjadi di situs jejaring sosial Twitter. Berdasarkan survei terbaru, pengguna mikroblog 140 karakter dinilai senang melihat iklan di linimasa mereka.
Survei Lab42, yang dikaji eMarkerter.com di Amerika Serikat membuktikan hanya 10,9 persen pengguna Twitter yang membenci iklan di linimasa mereka. Sebanyak 24,8 persen pengguna Twitter memanfaatkan akun resmi merek favorit untuk melihat promosi. Bahkan, 14 persen responden justru meretweet promosi dari merek tersebut.
Baca Juga:
Kajian ini menunjukkan bahwa Twitter merupakan ladang iklan yang menjanjikan. Twitter pun sudah menyambut potensi ini dengan menyediakan kanal iklan. Nantinya akan ada promosi di Twitter berdasarkan area. Twitter memberikan penawaran untuk menawarkan iklan dalam setiap linimasa.
Survei dari eMarketer mencatat ada 11,1 persen pengguna Twitter yang mengikuti linimasa merek-merek tertentu. Sebanyak 17,4 persen pengguna hanya mengikuti linimasa temannya. Adapun 15,6 persen mengaku menemukan hal-hal yang lucu di Twitter dan 15,1 persen bergabung dengan Twitter untuk mendapat berita.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa sebagian pengguna Twitter di Amerika Serikat mengikuti 1 hingga 10 akun resmi merek suatu produk.
Kajian ini tentu menarik bagi Twitter. Soalnya pengguna Twitter tak berpaling hanya karena terjadi peningkatan jumlah iklan. Namun, perlu diingat bagi perusahaan yang ingin beriklan di Twitter harus fokus untuk menyeimbangan jumlah iklan yang ditweet dengan interaksi dengan penggunanya. Itu syarat kalau perusahaan mau tetap diikuti pelanggannya.
MEDIABISTRO.COM|DIANING SARI