TEMPO Interaktif, Jakarta - Organisasi lingkungan internasional 350.org akan mengadakan kegiatan "Indonesia Bersepeda" selama 350 jam dari Bali, Yogya hingga Bandung. "Ini bagian kampanye untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil," kata Rully Prayoga, East Asia Coordinator 350.org kepada wartawan di Jakarta, Jumat 9 September 2011 siang.
Ada 8 pesepeda terpilih yang akan bersepeda dari Bali-Yogya-Bandung sejauh 1.000 kilometer. Mereka akan mulai start di Denpasar pada 14 September dan finish di Bandung 24 September 2011.
Menurut Rully, selama perjalanan mereka akan melakukan edukasi tentang energi terbaharukan dan mengurangi kecanduan pada fossil fuel. Kami, katanya, akan mengajak masyarakat membuat petisi kepada pemerintah untuk lebih cepat dan revolusioner mengganti bahan bakar fosil.
Di Bali dan Yogjakarta mereka bakal memberikan penghargaan bagi komunitas sepeda yang telah menjadi bagian dari solusi energi dan memiliki komitmen mengurangi konsumsi bahan bakar minyak.
Sementara di Bandung, mereka akan menyampaikan petisi kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup. "Dengan senang hati kami mengajak komunitas dan organisasi di daerah yang menjadi lintasan bergabung," kata Syaiful Rochman, Ketua Panitia 350 Jam Kampanye Moving Planet Indonesia.
”Moving Planet” yang diadakan 350.org juga digelar di negara lain. Di Filipina, mereka menghijaukan Gedung Kongres. Di Mongolia, diisi dengan guru bahasa Inggris mengajar 350 anak-anak setempat berbahasa Inggris sekaligus edukasi lingkungan.
Organisasi bernama 350.org yang diketuai Bill McKibben bertujuan membangun sebuah gerakan akar rumput global untuk meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim anthropogenik. Organisasi ini mengajak kita memerangi dampak perubahan iklim dan memotong emisi dari salah satu gas ruma kaca, yaitu karbondioksida.
Nama 350.org berasal dari tulisan ilmiah hasil riset ilmuwan NASA James E. Hansen pada 2007 yang menyebutkan bahwa 350 parts-per-million (ppm) dari karbondioksida di atmosfer merupakan batas atas yang aman untuk menghindari dampak perubahan iklim.
Saat ini ada 300 organisasi di seluruh dunia yang bermitra dan telah menerbitkan "350 Messengers" yang menyebarluaskan pesan dari 350 gerakan. Termasuk di dalamnya oleh Pendeta Desmond Tutu, Bianca Jagger, David Suzuki, dan Colin Beavan.
Menurut Rully, 90 persen tingkat konsumsi energi Indonesia berasal dari energi primer migas dan batu bara. Hingga tahun 2020 kebutuhan energi kita diperkirakan tumbuh rata-rata sebesar 5,2% per tahun. Padahal pasokan minyak diperkirakan hanya sampai 20 tahunan lagi, gas bumi diperkirakan bertahan sampai sekitar 50 tahun, dan batubara 70 tahun ke depan.
Di sisi lain, emisi dari minyak, solar dan bahan bakar fosil lain sangat signifikan terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. "Pemerintah Indonesia harus lebih progresif dan dramatis dalam pengurangan penggunaan bahan bakar minyak, dan meningkatkan penggunaan bahan bakar terbaharukan," kata Rully.
Pemerintah Indonesia, tambahnya, juga harus serius mengurangi penggunaan bahan bakar fosil karena terkait dengan komitmen penurunan emisi karbon sebesar 26 persen pada 2020. Janji ini hanya dapat dilakukan jika pemerintah memberikan kepastian kebijakan dan peraturan perundangan, terutama pengalihan subsidi BBM ke subsidi untuk pengembangan dan implementasi sumber energi nonfosil.
UNTUNG WIDYANTO