Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Ihwal Bus Sumber Kencono

image-gnews
Seorang polisi melihat kondisi minibus yang bertabrakan dengan bus Sumber Kencono di Desa Balongmojo, Mojokerto, Jawa Timur,(12/9). ANTARA/Syaiful Arif
Seorang polisi melihat kondisi minibus yang bertabrakan dengan bus Sumber Kencono di Desa Balongmojo, Mojokerto, Jawa Timur,(12/9). ANTARA/Syaiful Arif
Iklan

TEMPO Interaktif, Surabaya - Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus Sumber Kencono Senin dini hari, 19 September 2011, bukanlah yang pertama. Jumlah korban tewas yang ditimbulkannya juga selalu banyak.

Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, sejak Januari 2011, bus Sumber Kencono terlibat dalam 7 kali kecelakaan di berbagai lokasi di Jawa Timur. Adapun selama tahun 2009-2010, terjadi 51 kecelakaan dengan 129 korban. Sebanyak 36 di antaranya meninggal dunia.

Minggu, 22 Mei 2011, bus Sumber Kencono dengan nomor polisi W 7666 UY menabrak truk nopol AE 8804 BA. Kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Madiun-Surabaya, di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, atau kilometer 133-134 dari Surabaya itu merenggut nyawa 10 orang.

Menurut Kordinator Kontrol PO Sumber Kencono wilayah Surabaya-Yogyakarta, Dwi Harminto, jumlah korban dalam kecelakaan di Madiun adalah yang terbanyak sejak perusahaan itu mulai beroperasi tahun 1981. Namun, jika mengacu jumlah korban dalam kecelakaan di Jalan Raya Krian, Mojokerto, Senin dini hari tadi yang mencapai 19 orang, maka korban jiwa yang direnggut bus Sumber Kencono terus meningkat.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo dibuat jengkel oleh ulah para sopir bus Sumber Kencono. Selang beberapa hari setelah kecelakaan maut di Madiun, Soekarwo dengan tegas memerintahkan Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Jawa Timur segera mencabut izin usaha perusahaan tersebut. "Itu sudah menjerumus pada kriminal. Bukan hanya izin trayeknya yang dicabut, tapi juga izin perusahaannya," ucap Soekarwo geram.

Soekarwo bahkan meminta agar dibentuk tim gabungan yang melibatkan berbagai instansi yang berkaitan dengan izin trayek maupun izin usaha bagi perusahaan bus. Dengan demikian, lingkup penyelidikannya bukan hanya masalah perusahaan, melainkan juga menyangkut karakter para sopir. "Bila perlu, pihak kepolisian yang menerbitkan SIM kepada sopir juga diperiksa," ujar Soekarwo.

Sikap tegas Soekarwo tak segera bersambut. Kepala Dishub LLAJR Jawa Timur, Wahid Wahyudi, menjelaskan bahwa kewenangan pencabutan izin trayek maupun izin usaha perusahaan bus berada di pemerintah pusat, yakni Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. "Kami hanya bisa mengusulkan. Kalau memang menurut Gubernur dicabut, ya, akan kami rekomendasikan," papar Wahid.

Wahid memaparkan, berdasarkan hasil kajian tim Dishub LLAJR bersama Kepolisian Daerah Jawa Timur, penyebab kecelakaan di Madiun karena sikap sopir bus Sumber Kencono yang ugal-ugalan.

Dari sisi jumlah korban yang tewas, sejatinya izin trayek bus Sumber Kencono langsung dicabut. Sebab sesuai klausul undang-undang tentang jalan raya, batasan jumlah korban jiwa adalah 9 orang atau lebih. Pencabutan izin perusahaan pun sudah layak dikenakan kepada perusahaan tersebut. Karena, menurut Wahid, persyaratan untuk pencabutan izin usaha adalah adanya bukti bahwa bus dari perusahaan tersebut telah berkali-kali terlibat kecelakaan.

Wahid mengatakan izin trayek perusahaan bus Sumber Kencono layak dicabut. "Ini sudah tidak bisa ditolerir. Kecelakaan yang mengakibatkan 5 korban meninggal atau lebih pasti akan kami cabut izin trayeknya," kata Wahid, sehari setelah kecelakaan di Madiun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, hingga bus Sumber Kencono merenggut 19 korban dalam kecelakaan Senin dini hari tadi, alih-alih izin usaha yang dicabut, izin trayeknya pun tak diutak-atik.

Secara keseluruhan bus Sumber Kencono memiliki 255 armada yang terdiri dari 230 bus trayek reguler dan 22 bus cadangan. Pihak perusahaan yang berkantor pusat di Jalan Raya Krian KM.25, Desa Sidorejo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, itu sudah melakukan berbagai perbaikan manajemen.

Seperti dijelaskan Dwi Harminto, setelah peristiwa kecelakaan di Madiun, pihak perusahaan meningkatkan pengawasan dan kontrol terhadap kelayakan bus. Persyaratan rekrutmen pengemudi juga diperketat. Berbagai jenis tes diterapkan, termasuk pengetahuan umum hingga tes fisik. "Kami menetapkan usia calon pengemudi minimal 30 tahun. Pertimbangannya dengan usia minimal 30 tahun tingkat emosionalnya rendah," tuturnya.

Sebagian besar armada bus juga sudah dilengkapi perangkat Global Positioning System (GPS) yang dikendalikan satelit untuk mendeteksi lokasi kendaraan dan mencatat kecepatan bus setiap 5 menit sekali. Dari 230 armada reguler, yang sudah dilengkapi GPS mencapai 130 bus. "Bus dengan fasilitas AC (air conditioner) semuanya dilengkapi GPS dan yang non-AC sebagian juga sudah ada GPS-nya," kata Dwi Harminto.

Manajemen juga selalu mengecek kondisi kendaraan secara berkala dan menyediakan perlengkapan di setiap armada, termasuk layanan SMS pengaduan.

Pihak perusahaan bahkan berencana menayangkan video dokumenter kecelakaan bus Sumber Kencono yang pernah terjadi. "Penayangan gambar kecelakaan agar jadi pelajaran bagi pengemudi sehingga mereka bisa membayangkan risikonya dan diharapkan lebih hati-hati," jelas Dwi Harminto.

Televisi yang menayangkan video dokumenter tersebut dipasang di kantin garasi yang satu lokasi dengan ruang manajemen di kantor pusat di Jalan Raya Krian, Sidoarjo. Adapun penayangan dilakukukan secara rutin, yakni pada pagi, siang, sore, dan malam.

Pihak manajemen bahkan juga mengganti nama bus dari Sumber Kencono menjadi Sumber Selamat. "Sudah dua minggu lalu kami menerima surat perubahan nama bus tersebut," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal Purabaya Bungurasih Surabaya, May Ronald, pertengahan Juli 2011 lalu.

ISHOMUDDIN | FATKHURROHMAN TAUFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 jam lalu

Ilustrasi Mobil tabrak motor. mkhlawyers.com
Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.


Ribuan kecelakaan Lalu Lintas Kerap Terjadi Setiap Musim Mudik dan Arus Balik lebaran, Ini Data 5 Tahun Terakhir

16 hari lalu

Petugas mengevakuasi bangkai kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Ribuan kecelakaan Lalu Lintas Kerap Terjadi Setiap Musim Mudik dan Arus Balik lebaran, Ini Data 5 Tahun Terakhir

Jumlah kecelakaan lalu lintas saat mudik dan arus balik dalam 5 tahun terakhir berkisar di angka 1000 hingga 2000-an insiden.


Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

22 hari lalu

Petugas mengevakuasi bangkai kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

Ketua KNKT sebut unsur kelelahan sopir menjadi sebab kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Ini tugas dan wewenang KNKT.


Contraflow Tetap Diterapkan saat Arus Balik Lebaran, Apa Saja Tambahan Pengamanannya?

22 hari lalu

Sejumlah kendaraan melintas di tol Jagorawi saat penerapan rekayasa lalu lintas contraflow menuju jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 11 April 2024. Satlantas Polres Bogor menerapkan rekayasa lalu lintas contraflow untuk mengurai kepadatan kendaraan yang menuju jalur wisata Puncak, Bogor saat libur hari kedua Lebaran. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Contraflow Tetap Diterapkan saat Arus Balik Lebaran, Apa Saja Tambahan Pengamanannya?

Sistem contraflow akan dilaksanakan dengan tambahan upaya pengamanan, seperti dikawal savety car hingga tambahan pembatas jalur.


Hari Pertama Lebaran 2024: Polisi Sebut Ada 199 Kecelakaan, 41 Orang Tewas

22 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan truk terguling.Tempo/Hendartyo Hanggi
Hari Pertama Lebaran 2024: Polisi Sebut Ada 199 Kecelakaan, 41 Orang Tewas

Polisi mencatat ada 199 kecelakaan lalu lintas pada hari pertama Lebaran 2024. 41 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.


H-1 Lebaran 2024: Polisi Catat Ada 301 Kecelakaan Lalu Lintas, 26 Orang Meninggal

23 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan truk terguling.Tempo/Hendartyo Hanggi
H-1 Lebaran 2024: Polisi Catat Ada 301 Kecelakaan Lalu Lintas, 26 Orang Meninggal

Polisi mencatat telah terjadi 301 kecelakaan lalu lintas pada sehari sebelum Lebaran 2024. Ratusan orang menjadi korban.


Waspada, 3 Faktor Penyebab Kecelakaan Saat Mudik dengan Kendaraan Roda Dua

24 hari lalu

Ilustrasi pemudik sepeda motor di Pelabuhan Merak, Banten. TEMPO/Dasril Roszandi
Waspada, 3 Faktor Penyebab Kecelakaan Saat Mudik dengan Kendaraan Roda Dua

Pengendara roda dua wajib memahami tiga faktor penyebab kecelakaan saat mudik Lebaran. Apa saja?


3 Potensi Bahaya Berkendara di Jalan Lurus dan Panjang Saat Mudik

25 hari lalu

Foto udara sejumlah kendaraan memadati Jalan Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 6 April 2024. Polda Metro Jaya menyiapkan sistem buka tutup Jalan Layang MBZ saat arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 H untuk mencegah kepadatan kendaraan saat pertemuan arus kendaraan dari  Tol Jakarta-Cikampek di KM 47 Karawang. ANTARA/Fakhri Hermansyah
3 Potensi Bahaya Berkendara di Jalan Lurus dan Panjang Saat Mudik

Saat perjalanan mudik biasanya orang akan lebih memilih jalan tol untuk mempersingkat waktu. Jalan tol yang panjang dan lurus ternyata menyebabkan beberapa risiko bagi pengemudi.


4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

31 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta.
4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

Begini syarat dan ketentuan jika korban kecelakaan dapat ditanggung BPJS.


Kategori Korban Kecelakaan Ini Saja yang Dapat Asuransi Jasa Raharja, Segini Besaran Santunannya

31 hari lalu

Kategori Korban Kecelakaan Ini Saja yang Dapat Asuransi Jasa Raharja, Segini Besaran Santunannya

Asuransi Jasa Raharja hanya dapat diberikan kepada 3 kategori kecelakaan, termasuk saat mudik lebaran. Berapa besaran santunan bagi korban?