TEMPO Interaktif, Bandung - Pemerintah tengah menimbang-nimbang untuk menambah kuota penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tahun ini. Pasalnya, target KUR Rp 20 triliun sudah terlampaui per akhir Agustus lalu. Padahal masih ada empat bulan lagi hingga akhir tahun.
"Per 31 Agustus sudah tersalurkan Rp 20,5 triliun," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan di sela peresmian program Magister Integrated Microfinance Management Universitas Padjadjaran bersama Universiteit Leiden di Bandung, Senin, 19 September 2011.
Untuk meningkatkan jumlah kredit usaha kecil ini pemerintah akan menambah suntikan dana penjaminan kredit kepada PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).
Untuk program tahun ini pemerintah telah memberikann modal untuk dana jaminan kredit itu sebesar Rp 2 triliun. Mengenai penambahan dana jaminan kredit itu tinggal dihitung lagi kebutuhannya.
Pemerintah, kata Syarif, tidak akan menyetop program kredit ini kendati sudah lewat target. Diperkirakan penyaluran KUR hingga akhir tahun mencapai Rp 23-25 triliun.
”Kita tinggal hitung saja, gearing ratio-nya kan 10 kali, tinggal hitung saja berapa yang diperoleh dibagi gearing ratio kita dapatkan angka (dana tambahan untuk dijaminkan),” katanya.
Tahun depan pemerintah menargetkan penyaluran kredit mikro itu di atas Rp 30 triliun. Syarif menyatakan akan diupayakan ada tambahan dana jaminan lagi sebesar Rp 1 triliun untuk mengejar target itu.
Saat ini KUR sudah disalurkan kepada lebih dari 5,5 juta unit usaha mikro kecil menengah di seluruh Indonesia. Separuhnya dana itu disalurkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), yakni lebih dari Rp 11 triliun. Terbanyak kedua adalah PT Bank Jabar Banten.
AHMAD FIKRI