TEMPO Interaktif, Jakarta - Renegosiasi kontrak pilot asing PT Garuda Indonesia Tbk paling lambat dilakukan awal November 2011. "Paling cepat awal Oktober dan paling lambat awal November," kata Vice President Operasional dan Chief Pilot Garuda, Suhardi Samat, saat ditemui Tempo, Senin 19 September 2011.
Ia menyatakan dari sekitar 800 pilot Garuda jumlah pilot kontrak asing Garuda berjumlah 34 orang. "Sebagian besar pilot asing habis kontrak Oktober dan November," kata Samat. Ia juga menyatakan pada 2012 tinggal tersisa lima orang yang akan habis kontrak Februari 2012.
Renegosiasi ini merupakan salah satu hasil yang disepakati direksi dengan Asosiasi Pilot Garuda pada 9 September. "Direksi akan memberikan setiap hasil renegosiasi kontrak kepada APG," katanya. Ada tiga poin kesepakatan, yaitu renegoisasi pilot asing, sistem dan model remunerasi jangka panjang, serta penghargaan masa kerja penerbangan.
Khusus sistem dan model remunerasi, pelaksanaannya akan dikerjakan tim pengkaji yang merupakan gabungan direksi Garuda dan APG. "Direksi beranggota tujuh orang diketuai Direktur SDM dan Umum, Heriyanto. Sedangkan APG juga diwakilkan tujuh orang yang diketuai Ketua APG Kapten Stephanus Gerardus," katanya.
Pembentukan tim ini tertuang dalam SKEP PT Garuda mengenai pembentukan tim desain remunerasi penerbangan PT Garuda. Remunerasi ini menurut juru bicara Garuda, Pujobroto, akan mulai diterapkan pada 2012.
"Tolak ukur pelaksanaan sistem remunerasi tetap disesuaikan dengan kemampuan perusahaan," katanya. Bila diperlukan Garuda juga akan meminta bantuan dari konsultan untuk sistem dan model remunerasi.
Pada kesempatan berbeda, Ketua APG Stephanus Gerardus Setitit menyatakan APG dan Direksi Garuda sudah bertemu secara kondusif untuk mengakhiri konflik.
"Mogok mungkin tidak akan terjadi bila niat baik Garuda melalui kesepakatan ini memang menunjukkan hasil," kata Stephanus. Ia juga menyatakan APG masih menunggu laporan Garuda atas hasil renegosiasi kontrak dengan pilot baru.
FRANSISCO ROSARIANS