TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala SMAN 6 Kadarwati Mardiutama mengakui Gilang Perdana, pemilik akun Twitter @gilang_perdanaa, adalah siswanya. Namun Kadarwati membantah muridnya itu adalah pelaku perampasan kaset. "Tapi dia bukan pelaku perampasan (kaset)," kata Kadarwati, Rabu, 21 September 2011.
Dalam jumpa pers itu, Kadarwati juga meminta agar publik, khususnya para awak media, tidak menyalahartikan kicauan Gilang di Twitter tersebut.
Sebelumnya, usai insiden tawuran, Senin, 19 September 2011, Gilang dalam akunnya menuliskan komentar soal tawuran yang melibatkan wartawan dan pelajar SMAN 6. Beberapa komentarnya antara lain berbunyi, "Puas gua mukulin wartawan di jalur sampe bonjok-bonjok, emosi banget gue."
Menurut Kadarwati, ada sesuatu yang rancu dari informasi yang beredar di publik. Terkait Gilang, ia meminta semuanya jernih. "Tolong, kita sama-sama melihat dua hal yang berbeda," ujarnya. "Pertama, Gilang tidak ikut terlibat dalam peristiwa di malam hari saat terjadi perampasan kaset."
Lalu, soal kicauan di Twitter, Kadarwati menyebut itu adalah reaksi dari Gilang setelah ada aksi yang dilakukan wartawan. Kadarwati menyebutkan bahwa kepada dirinya Gilang mengaku menulis karena merasa teraniaya.
"Ia menangis, dia bilang, 'Ibu, saya enggak mau guru saya dilempari mangkuk'," ujar Kadarwati. "Dia sakit hati karena Denny Mawardi yang merupakan guru favoritnya dilempar mangkuk. Dia tidak terima."
Namun atas semua itu, Kadarwati menegaskan dirinya tidak pernah melindungi penjahat. Ia mengaku sebanyak 1.024 siswa di SMAN 6 adalah anak-anak yang baik.
"Kalian semua harus tahu bahwa SMAN 6 sangat tegas terhadap peraturan. Kami telah mengembalikan 29 siswa bermasalah kepada orang tua masing-masing. Bahkan ada dua siswa kelas X yang baru dua bulan di sini sudah kami kembalikan ke orang tuanya karena bermasalah," ujarnya lagi.
MARTHA THERTINA