Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Disuruh Panjat Pohon Kelapa Lalu Diberondong Peluru

image-gnews
Raymond Westerling.
Raymond Westerling.
Iklan

TEMPO Interaktif, Makassar - Suasana hening, tidak terdengar suara, kecuali teriakan para anggota pasukan khusus Belanda, Depot Speciale Troepen (DST), yang membentak warga yang telah dikumpulkan dari sejumlah desa di Kecamatan Suppa, Pinrang. Mereka sebelumnya ditarik paksa dari rumah untuk kemudian dikumpulkan di salah satu rumah, yang sekarang berada di depan kantor Kecamatan Suppa.

"Suasana mencekam, banyak warga yang gemetar ketakutan, ada yang berpelukan sesama sanak kerabatnya menunggu nama mereka disebut oleh Belanda sesuai dengan nomor urut yang ada di kertas yang dipegang oleh pasukan Westerling itu," kata Letnan Akil, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia Kabupaten Pinrang, dengan mata yang sembap.

Akil, 76 tahun, adalah salah seorang saksi hidup dari korban keganasan De Turk (panggilan Westerling) di peristiwa berdarah 11 Desember 1946 itu. Ia adalah putra Ambo Siraja, Komandan Batalion 2 Ganggawa--orang yang paling dicari oleh pasukan Belanda itu.

"Satu per satu warga itu dipanggil dan ditanya tentang keberadaan Ambo Siraja. Bila tidak tahu, mereka ditembak," ujar Akil, yang saat itu masih berusia belasan tahun.

Menurut dia, pasukan Belanda sungguh keterlaluan. Ada korban yang menjawab tidak tahu keberadaan Ambo, lalu disuruh memanjat pohon kelapa dan setelah sampai pucuk, diberondong tembakan. “Yang menjadi korban pada peristiwa itu sebanyak 224 orang, yang dieksekusi hingga pukul 16.00 dan dikubur pada 3 lubang yang telah disiapkan,” ucapnya.

Yang membuat Akil terharu, tak seorang pun warga, yang dieksekusi pada saat itu, mau membuka mulut dan memberi tahu tentang keberadaan Ambo dan kerabatnya. Padahal di tengah kerumunan warga yang dikumpulkan itu, terdapat istri Ambo, I Mole, dan Akil sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Semua yang menjadi korban adalah warga biasa yang tidak mengerti apa-apa. Hanya ada beberapa tokoh yang ikut menjadi korban, di antaranya Andi Monjong dan Andi Wenda Dg Pagoli.”

Saat kejadian itu, Ambo Siraja bersama pasukannya, yang terdiri atas 100-an orang, berada di gunung antara Lappa Lappae dan Aliita, sekitar 10 kilometer dari tempat kejadian. "Ambo Siraja tahu peristiwa ini, tapi tidak berdaya menghadapinya karena persenjataan sangat minim,” kata Akil, yang menjadi tentara pada 1957 dengan pangkat sersan mayor.

Pasukan Ambo Siraja kemudian melakukan penghadangan di daerah La Sikko Lappa Lappae. "Banyak korban saat itu karena pasukan Ambo Siraja tidak mau mundur,” ceritanya.

SUARDI GATTANG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kilas Balik Perjanjian Roem-Roijen 74 Tahun Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

7 Mei 2023

Rumah bergaya indische di Jalan Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta. Pada agresi militer Belanda kedua tahun 1948, Presiden Soekarno dan keluarga pernah menjadikan rumah ini sebagai tempat persembunyian. Tempo/Anang Zakaria
Kilas Balik Perjanjian Roem-Roijen 74 Tahun Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Usai proklamasi, Indonesia juga berusaha mempertahankan kemerdekaan melalui jalur diplomatik tanpa kekerasan, salah satunya perjanjian Roem-Roijen.


Representative Office BNI Ada di Belanda

18 Mei 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Duta Besar RI untuk Belanda Mayerfas, dan Duta Besar RI untuk Belgia merangkap Luksemburg dan Uni Eropa Andri Hadi dalam Peresmian BNI Amsterdam, Selasa (17/5/2022).
Representative Office BNI Ada di Belanda

Populasi Diaspora di luar negeri merupakan ceruk bisnis yang sangat potensial dalam ekosistem bisnis Internasional BNI


Komunitas Muslim Indonesia di Belanda Bangun Masjid  

29 Maret 2017

Muslim Indonesia yang tinggal di Belanda, membangun sebuah Masjid di Jan van Gentstraat 140, Badhoevedorp, Belanda. abna24.com
Komunitas Muslim Indonesia di Belanda Bangun Masjid  

Muslim Youth Union atau PPME Al-Ikhlas membeli bangunan di Amsterdam, Belanda, yang salah satu ruangannya diubah menjadi masjid.


PM Belanda: Saya Akan Lawan Kecenderungan Anti-Islam  

26 November 2016

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, dikenal pintar, ganteng dan masih bujangan. Pria kelahiran tahun 1967 hobi bermain piano dan suka sejarah. Rutte ternyata juga penggila masakan Indonesia terutama nasi goreng.  Sean Gallup/Getty Images
PM Belanda: Saya Akan Lawan Kecenderungan Anti-Islam  

PM Mark Rutte menegaskan, sentimen anti-Islam di Eropa tidak akan mempengaruhi hubungan dengan negara-negara berpenduduk mayoritas muslim.


Bertemu PM Belanda, Jokowi Terkenang Saat Jadi Gubernur DKI

23 November 2016

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kerja Perdana Menteri Kerajaan Belanda, Mark Rutte di Istana Merdeka, Jakarta, 23 November 2016.  pertemuan bilateral untuk membahas sejumlah agenda kerja sama RI-Belanda di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, infrastruktur, lingkungan dan kemaritiman, serta pengelolaan air. TEMPO/Subekti.
Bertemu PM Belanda, Jokowi Terkenang Saat Jadi Gubernur DKI

Presiden Joko Widodo pernah bertemu Mark Rutte saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.


Memperkenalkan Indonesia Kontemporer Lewat Karya Riri Riza

21 November 2016

Riri Riza, Nicholas Saputra dan Sissy Priscilllia dalam konferensi pers Festival Film Indonesia 2016 di Utrecht, Belanda, 17 November 2016. (Foto: KBRI Den Haag)
Memperkenalkan Indonesia Kontemporer Lewat Karya Riri Riza

Indonesia Film Festival 2016 digelar di Utrecht, Belanda, 17-20 November 2016.


EKSKLUSIF, PM Belanda Mark Rutte Tolak Referendum Ala Brexit

4 November 2016

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berkunjung ke kawasan Waduk Pluit di Penjaringan, Jakarta Utara, (21/11). Joko Widodo menjelaskan soal rencana normalisasi dan penataan kembali Waduk Pluit yang memiliki luas sekitar 60 ha tersebut. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
EKSKLUSIF, PM Belanda Mark Rutte Tolak Referendum Ala Brexit

Perdana Menteri Kerajaan Belanda Mark Rutte mengatakan ia menentang referendum seperti Brexit di Inggris.


Tingkatkan Perdagangan-Investasi, PM Belanda Kunjungi RI  

16 Oktober 2016

Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi bersama Menlu Belanda, Bert Koenders di sela-sela Pertemuan ASEAN-EU ke-21 di Bangkok, Thailand, 14 Oktober 2016. (Foto: KBRI Bangkok)
Tingkatkan Perdagangan-Investasi, PM Belanda Kunjungi RI  

Persiapan lawatan PM Mark Rutte dibahas dalam pertemuan kedua Menlu di Bangkok, Thailand.


Jazz Indonesia Pukau Publik Belanda  

16 Oktober 2016

Penampilan Dwiki Dharmawan dan Dewa Budjana dalam Indonesia Jazz Night 2016 di Koninklijk Conservatorium, Den Haag, Belanda, 13-14 Oktober 2016. (Foto: KBRI Den Haag).
Jazz Indonesia Pukau Publik Belanda  

Dwiki Dharmawan dan kawan-kawan meriahkan Indonesia Jazz Night 2016 di Den Haag, Belanda.


90 Pengusaha Belanda Hadiri Seminar Rediscover Indonesia

24 September 2016

Duta Besar RI untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja (kiri) menjamu wartawan-wartawan Belanda di KBRI Denhaag, 16 Maret 2016. KBRI Den Haag
90 Pengusaha Belanda Hadiri Seminar Rediscover Indonesia

PM Belanda akan berkunjung ke Indonesia pada November 2016.