TEMPO Interaktif, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo ikut mengeluhkan persoalan bahan bakar gas. Bahan bakar jenis ini dipilih untuk sementara, tapi ternyata sulit juga untuk menerapkannya agar digunakan di seluruh kendaraan angkutan umum.
Jangankan untuk mengkonversi seluruh kendaraan di Jakarta, untuk armada Transjakarta saja pasokan bahan bakar jenis itu kadang tak mencukupi. Ini masalah baru setelah pada 2002 lalu harga gas dipatok dengan dolar AS yang selalu fluktuatif.
“Sekarang sudah ada pagu harga yang masuk akal, tetapi pasokannya kadang ada kadang tidak ada. Bagaimana caranya bisa menunjang?" kata Fauzi dalam Lokakarya Perubahan Iklim dan Kota Hijau: Dari Konsep Menuju Rencana Aksi di Kementerian Pekerjaan Umum, Senin, 26 September 2011.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI mengungkapkan kalau pasokan gas menjadi satu di antara tiga kendala utama dalam menjalankan operasi bus-bus Transjakarta. Saat itu moda transportasi massal itu dikhawatirkan terganggu setelah kuota di satu stasiun pengisiannya dianggap telah melampaui jatah.
Idealnya, Fauzi mengatakan, moda transportasi di Jakarta yang terkenal polutif menggunakan listrik sebagai sumber energinya. “Tetapi sementara dipilih yang menggunakan gas, setidaknya itu low carbon," katanya.
ARYANI KRISTANTI