TEMPO Interaktif, Jakarta - Asosiasi Tol Indonesia (ATI) mengusulkan penyeragaman kartu pembayaran tol atau E Toll Card agar bisa digunakan di semua ruas jalan yang dikelola beragam operator. Ketua Umum ATI, Fatchur Rochman, mengatakan usulan ini sudah diajukan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, pekan lalu. "Konsepnya seperti kartu ATM Bersama, satu kartu bisa dipakai untuk semua ruas,” kata dia di Hotel Sultan, Selasa 11 Oktober 2011.
Saat ini ruas jalan tol menggunakan kartu pembayaran yang berbeda. Untuk layanan ini setiap operator tol bekerja sama dengan beberapa bank, di antaranya Bank Mandiri, BCA, dan Bank Mega. Fatchur menuturkan selain untuk membayar tol kartu baru ini juga bisa dipakai untuk membayar parkir. Namun karena masih berupa gagasan teknis pelaksanaan proyek ini belum dibahas secara terperinci. "Selain itu pengguna kartu pembayaran baru 8 persen dari total kendaraan yang masuk tol tiap harinya," kata dia lagi.
Direktur Operasi Jasa Marga, Adityawarman, sepakat dengan usulan ini. Menurut dia penggunaan kartu pembayaran ini bisa mengurangi antrean di gerbang. "Jika pengguna membayar dengan uang tunai perlu waktu 8 detik, sedangkan kartu hanya perlu 2 detik," ujar dia.
Saat ini ruas tol yang melayani pembayaran dengan kartu ialah Tol Dalam Kota Jakarta, Jakarta-Cikampek, Jagorawi, dan Jalan Tol Lingkarluar Jakarta (JLJ). Tapi keempatnya masih menyediakan loket pembayaran kombinasi tunai dan kartu.
Adit mengatakan kartu tol Jasa Marga saat ini hanya dipakai oleh 9 persen pengguna jalan. Ia menargetkan pada 2014 jumlah penggunanya naik hingga 30 persen. “Seluruh tol di Jakarta dan Bandung dilayani dengan kartu,” kata dia.
NUR ROCHMI