Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pria Korea Pilih Guru sebagai Teman Hidup  

image-gnews
So Ji-sub. AP/Ahn Young-joon
So Ji-sub. AP/Ahn Young-joon
Iklan

TEMPO Interaktif, Seoul - Jika Anda berpikir bahwa dokter dan pengacara adalah pekerjaan yang paling dicari oleh para calon pengantin pria, Anda keliru. Setidaknya itulah yang terjadi di Korea. Para calon pengantin pria di Negeri Ginseng ini lebih memilih guru sebagai calon pendamping hidup mereka. Pekerja ini merupakan simbol dari pekerjaan yang stabil dengan tingkat stres yang lebih rendah ketimbang dokter atau pengacara.

Menurut sebuah survei yang dilakukan terhadap 617 orang pekerja oleh Job Korea, sebuah pusat penyedia informasi pekerjaan, hampir semua pria bujangan memilih guru sebagai istri mereka dengan persentase 26,3 persen. Sementara wanita lebih suka jika pasangan mereka adalah pegawai negeri, dengan jumlah 22,3 persen.

Sejak lama, profesi guru wanita menduduki posisi ideal sebagai calon istri di Korea. Menurut survei yang dilakukan tahun 2002, profesi guru dipilih oleh 14,7 persen pria belum menikah. Namun wanita, dalam survei yang sama, memilih pria yang bekerja terkait dengan perangkat lunak sebagai suami potensial–hal ini menggambarkan booming teknologi informasi ketika itu. Pegawai negeri, saat itu, menduduki posisi ketiga.

“Pegawai negeri dan guru sama-sama populer karena orang mencari pasangan dengan kestabilan ekonomi di tengah krisis ekonomi ini,” ungkap Kim Hwa-soo, CEO Job Korea.

“Kami mendapatkan hasil survei yang sama ketika kami melakukan survei mandiri,” ungkap perwakilan dari Duo, perusahaan pencari tenaga kerja terkemuka di Korea. Dia mengatakan bahwa pria, yang sebagian besar mempertimbangkan penampilan fisik wanita dan hanya sedikit peduli dengan pekerjaan wanita, juga mulai menekankan pentingnya pekerjaan yang stabil akhir-akhir ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sebagai pekerjaan yang paling dipertimbangkan, guru adalah profesi yang digambarkan rapi dan lembut.” Para pria juga menyukai guru karena mereka pulang kerja lebih awal dan mempunyai masa liburan yang panjang. Para pria itu berpikir bahwa para guru bisa menjaga rumah tangga dan keluarga lebih baik ketimbang jika wanita berprofesi lain. “Juga karena mereka mempunyai uang pensiun yang bagus,” sambung pewakilan Duo ini.

Meski demikian, hal tersebut bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan. Menurut dia, para pria tidak selalu memilih calon pasangan berdasarkan profesi semata. “Jika Anda akan memilih dari beberapa kandidat, banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan. Pekerjaan Anda tidak berarti segalanya.”

Pekerjaan lain yang populer sebagai calon istri adalah pegawai negeri, yang dipilih oleh 21,5 persen pria, diikuti dengan profesi perawat, manajer keuangan, dan farmakologis. Sedangkan 10,6 persen wanita menyukai manajer keuangan, diikuti dengan dokter sebanyak delapan persen, baru kemudian guru dan arsitek.

THE KOREA TIMES | ARBA’IYAH SATRIANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

4 hari lalu

Wali kota Tangerang Arief Rachadiono (kedua kiri) dan istri (kanan) beserta  petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?


Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

20 Februari 2024

Ilustrasi kondom. Sumber: Pixabay/asiaone.com
Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penyakit menular yang disebabkan oleh hubungan seksual, seperti HIV atau Infeksi Menular Seksual,


Mitos soal Alat Kontrasepsi yang Jadi Faktor Penghambat Program KB

20 Oktober 2023

Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)
Mitos soal Alat Kontrasepsi yang Jadi Faktor Penghambat Program KB

Pakar menyebut berbagai mitos seputar penggunaan obat dan alat kontrasepsi masih jadi tantangan cakupan pelayanan program KB.


Pesan-pesan 'Cinta yang Manis' dari Xian untuk Mendorong Angka Kelahiran

23 Agustus 2023

Orang-orang berjalan bersama anak-anak di jalan pejalan kaki di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 10 Februari 2023. REUTERS/Thomas Peter
Pesan-pesan 'Cinta yang Manis' dari Xian untuk Mendorong Angka Kelahiran

Otoritas KB Kota Xian di Cina minggu ini mengirim pesan "cinta yang manis" dalam sebuah langkah baru untuk mendorong angka kelahiran yang lesu.


Penduduk RI Tumbuh Melambat, Bappenas Berharap Penyusunan Kebijakan Keluarga Berencana Era Baru

16 Mei 2023

Menteri Perencanaan Pembanguban Nasional/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat menyampaikan sambutan di acara peluncuran dokumen nasional Blue Finance Instrument Development Guideline di Kantor Bappenas pada Selasa, 1 November 2022. TEMPO/Khory Alfarizi
Penduduk RI Tumbuh Melambat, Bappenas Berharap Penyusunan Kebijakan Keluarga Berencana Era Baru

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa meluncurkan proyeksi pertumbuhan penduduk RI periode 2020-2050.


China Luncurkan Proyek untuk Bangun Budaya Nikah dan Punya Anak 'Era-Baru'

15 Mei 2023

Anak-anak bermain di samping orang dewasa di sebuah taman di Beijing, Cina 1 Juni 2021. REUTERS/Tingshu Wang
China Luncurkan Proyek untuk Bangun Budaya Nikah dan Punya Anak 'Era-Baru'

China pernah menerapkan kebijakan satu anak yang kaku dari 1980 hingga 2015, tetapi kini khawatir dengan penurunan jumlah penduduk.


Tren Muslim di India Memiliki Keluarga Kecil Meningkat

12 April 2023

Anggota keluarga Muslim duduk untuk makan di kawasan tua Delhi, India 3 Maret 2023. REUTERS/Joseph Campbell
Tren Muslim di India Memiliki Keluarga Kecil Meningkat

Warga Muslim di India lebih banyak yang memilih memiliki keluarga kecil dengan program Keluarga Berencana saat populasi negara itu mengalahkan China


dr Soeharto, Dokter Pribadi Bung Karno dan Bung Hatta Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

5 November 2022

Dr. dr. HR Soeharto dari Jawa Tengah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional baru. Soeharto merupakan dokter pribadi dari Presiden Soekarno. Ia juga mendirikan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang menjadi cikal bakal lahirnya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di seluruh Indonesia. Foto: Twitter PB IDI
dr Soeharto, Dokter Pribadi Bung Karno dan Bung Hatta Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Jokowi akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada 5 tokoh, salah satunya dr Soeharto, dokter pribadi Bung Karno dan Bung Hatta.


Sosialisasi Penggunaan Alat Kontrasepsi Perlu Terus Dilakukan

26 September 2022

Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)
Sosialisasi Penggunaan Alat Kontrasepsi Perlu Terus Dilakukan

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo terus ingatkan pentingnya sosialisasi penggunaan alat kontrasepsi untuk menekan angka kelahiran yang tidak direncanakan.


Ma'ruf Amin Kejar Target Balita Stunting Turun 60 Persen di 12 Provinsi Prioritas

4 Agustus 2022

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada Peresmian Pasar Rakyat Pariaman, Sumatera Barat. ANTARA/Diskominfo Pariaman
Ma'ruf Amin Kejar Target Balita Stunting Turun 60 Persen di 12 Provinsi Prioritas

Wapres Ma'ruf Amin ingin penurunan stunting di daerah-daerah ini bisa dipercepat sehingga sehingga target prevalensi 14 persen pada 2024 tercapai.