TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfud Siddiq mengatakan partainya akan bersikap setelah mengetahui keputusan reshuffle atau perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Semuanya masih harus menunggu reshuffle-nya dulu jelas," kata Mahfud Siddiq di kantor pusat PKS, Kamis malam, 13 Oktober 2011.
Sebelumnya beredar informasi adanya usulan PKS menarik empat menterinya di kabinet jika ada satu menterinya yang dicopot. Saat ini keempat menteri dari partai tersebut di Kabinet Indonesia Bersatu II adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata, dan Menteri Sosial Salim Al Djufri.
Mahfud tiba sekitar pukul 22.30 mengenakan kemeja kotak-kotak warna putih. Petinggi PKS sekaligus Ketua Komisi Pertahanan dan Luar Negeri DPR ini menolak menjelaskan kedatangannya di kantor pusat itu. "Kantor ini kan sudah jadi rumah kedua kami. Ya ini ngobrol-ngobrol saja sampai sengantuknya," kata dia.
Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta, yang tiba sebelum Mahfud, tak memberi penjelasan prihal bahasan di kantor tersebut. Ia juga tak memberi komentar sepatah kata pun mengenai rencana perombakan kabinet yang tengah disiapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Secara terpisah politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyatakan usulan politikus PKS mengenai pencabutan seluruh menteri di kabinet apabila satu menterinya dikurangi sebagai sikap yang tak sesuai dengan etika berkoalisi. "Tidak perlu ancam-mengancamlah, itu tidak baik," kata Ruhut saat dihubungi Tempo, Kamis 13 Oktober 2011.
Menurut dia, reshuffle bukanlah ajang berebut kekuasaan. PKS sebaiknya menerima saja apa yang dirancang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena semuanya telah diberikan kesempatan. "Bapak kami itu tegas, jadi jangan dipersulit," kata dia.
Ruhut menilai usulan PKS sangat berlebihan, apalagi usulan tersebut bisa merusak hubungan koalisi antar-partai. "PKS tetap sahabat kami," ujar dia menambahkan. Dia menegaskan Susilo Bambang Yudhoyono tak pernah takut pada pihak mana pun, termasuk partai koalisi. Kata Ruhut, kalau ada partai yang kecewa, wajar.
ILHAM | ARYANI KRISTANTI