TEMPO Interaktif, Jakarta - Keputusan Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya sudah bulat dan tidak bisa diurungkan. Para koleganya di pengurus pusat Partai Persatuan Pembangunan tidak dapat menghalangi niatnya itu.
"Kami minta Pak Harso mempertimbangkan kembali. Tetapi keputusan akhir tentu di tangan Pak Harso sendiri," kata Sekretaris Jenderal PPP M. Romahurmuzy dalam konferensi pers di gedung DPR, Senin 17 Oktober 2011.
Ia mengatakan, dalam rapat internal hari Kamis pekan lalu, pengurus pusat PPP sempat berdebat alot merespons pengunduran diri Suharso. Namun, akhirnya pengurus pusat PPP menyetujui pada rapat Jumat pagi dan langsung mengajukan empat nama penggantinya pada hari itu juga kepada SBY.
Dikatakannya, Suharso sudah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak pekan pertama bulan ini. Namun, SBY baru menyetujui pengunduran diri Suharso pada hari Jumat pekan lalu. "Sampai detik terakhir Pak Harso tetap bulat menyampaikan pengunduran diri itu dan disampaikan kepada Pak Sudi (Silalahi -- Menteri Sekretaris Negara)," ujar dia.
Pria yang akrab disapa Romy ini membantah jika pengunduran diri Suharso disebabkan tekanan dari Istana terkait persoalan pribadi yang sedang membelit wakil ketua umum PPP itu. "Kami tidak sampai ke sana, karena persoalan yang menimpa Pak Harso kan persoalan pribadi. Sepanjang itu bisa menyelesaikan persoalan pribadi beliau, ya kita beri dukungan," kata dia.
MAHARDIKA SATRIA HADI