Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tunisia Gelar Pemilu Pertama

image-gnews
REUTERS/ Finbarr OReilly
REUTERS/ Finbarr OReilly
Iklan

TEMPO Interaktif, TUNISIA -- Warga Tunisia untuk pertama kalinya menggelar pemilihan umum secara bebas setelah sembilan bulan berjuang menjatuhkan rezim otoriter Zine El Abidine Ben Ali dari kursi kekuasaannya.

Sekitar 4,4 juta warga Tunisia kemarin pagi antusias menggunakan hak suaranya di tempat-tempat pemungutan suara. Mereka akan memilih 217 anggota majelis konstituen. Mereka yang terpilih bertugas untuk merumuskan konstitusi baru, menunjuk presiden sementara dan caretaker untuk menjalankan pemerintahan selama proses perumusan konstitusi dilakukan.


Lebih dari 11 ribu kandidat ikut dalam pemilihan yang mewakili 80 partai politik. Partai Islam moderat Ennahda--partai ini dilarang semasa Ben Ali berkuasa--diperkirakan akan memenangi pemilihan, meski sulit meraih suara mayoritas, sehingga ada kemungkinan Ennahda akan melakukan koalisi jika menang.

Manoubia Bouazizi, ibu Mohamed Bouazizi, yang tewas akibat membakar dirinya pada Desember lalu sebagai protes atas rezim Ben Ali, mengatakan pemilihan ini sebagai kemenangan untuk harga diri dan kemerdekaan.

“Sekarang saya bahagia bahwa kematian anak saya telah memberi kesempatan untuk mendapatkannya melebihi rasa takut dan ketidakadilan,” kata Manoubia. “Saya optimistis, semoga negara saya sukses.”

Amina Helmi, 34 tahun, mengaku memilih Partai PDP berhaluan kanan tengah, partai oposisi terkuat di masa pemerintahan Ben Ali. “Saya mencari seseorang untuk melindungi tempat bagi perempuan-perempuan di Tunisia,” dia menegaskan.
“Usia saya 39 tahun dan ini pertama kalinya saya memberikan suara. Jadi ini soal waktu saja,” kata Mehdi Barabdullah, yang memilih di Kota Tunis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Komisi pemilihan Tunisia, Kamel Jendoubi, mengumumkan bahwa pelaksanaan pemilu berjalan independen. Pengamat dari Uni Eropa mengatakan hampir tidak ada peluang untuk mencuri atau berusaha merusak hasil pemilihan umum. Sebanyak 40 ribu aparat keamanan diturunkan untuk mengamankan pemilu.

Meski mendapat dukungan, pemilihan umum Tunisia tak lepas dari aksi protes. Para pemrotes yang terjun dalam aksi demo melengserkan bekas Presiden Ben Ali memboikot pemilihan yang digelar pemerintahan sementara pimpinan Beji Caid Essebsi. Bezi dianggap gagal memenuhi kebutuhan dasar mereka. Justru para politikuslah yang menikmati buah dari perjuangan mereka.

Aparat keamanan pekan lalu menangkapi para pemrotes pelaksanaan pemilu. Tahrir Hammami, aktivis hak asasi manusia dan tokoh buruh Tunisia, juga ditangkap menjelang pemilihan umum. Namun ia kemudian dilepaskan setelah diinterogasi. Sedikitnya tujuh orang melakukan aksi mogok makan sejak Rabu pekan lalu sebagai protes atas pemerintahan Beji.

ALJAZEERA | REUTERS | AP | MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

27 Januari 2021

Duta Besar Lana Marks bersama Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa setelah menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden, 28 Januari 2020.[za.usembassy.gov]
Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa meminta vaksin Covid-19 dibagikan merata ke seluruh negara di dunia


Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

18 Desember 2020

Seorang wanita berpose dengan mengenakan masker berbahan kain yang senada warna pada topinya, di tengah pandemi wabah Virus Corona di Lagos, Nigeria, 13 Mei 2020. REUTERS/Temilade Adelaja
Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

Wabah virus corona di wilayah Afrika barat dan tengah mengkhawatirkan mengingat banyak negara yang tak mampu membeli vaksin virus corona.


WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

30 November 2020

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

WHO mengingatkan angka kematian akibat penyakit malaria bisa melampaui kematian karena virus corona di kawasan Afrika.


Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

9 Oktober 2020

Ilustrasi gajah afrika. Reuters
Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

Gajah Afrika bernama Sophi sempat mengalami penurunan kondisi selama beberapa hari sebelum mati.


Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

26 Juli 2020

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

Banyak jenis nyamuk menggigit beragam jenis hewan, tapi beberapa hanya suka manusia dan tidak ada yang tahu kenapa hingga kini.


Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

6 Juli 2020

Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi telah mencabut larangan berburu binatang besar, termasuk gajah selama lima tahun. Musim perburuan pun agak terkendali pada bulan April kemarin seiring dengan adanya pembatasan perjalanan karena pandemi virus Corona. PHOTOGRAPHS OBTAINED BY REUTERS/Handout via REUTERS
Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

Hampir 400 gajah mati dalam 2 bulan. Konservasionis mengkritik lambannya pemerintah Botswana bertindak atas bencana yang dialami gajah di negeri itu.


Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

15 Juni 2020

Massa turun ke jalan di Zurich, Swiss, memprotes tewasnya pria kulit hitam George Floyd oleh polisi kulit putih di Amerika. Swiss Info/ Keystone / Ennio Leanza
Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

Negara-negara Afrika diwakili Burkina Faso dan 600 organisasi HAM serta keluarga korban mendesak Dewan HAM PBB membahas rasisme sistematis di AS.


54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

15 Juni 2020

Ketua DPR Nancy Pelosi bersama beberapa anggota Kongres AS dari Partai Demokrat berlutut di gedung Kongres AS, Washington, AS, Senin, 8 Juni 2020. Aksi Nancy Pelosi bersama sejumlah tokoh Partai Demokrat itu dilakukan untuk memberikan penghormatan kepada George Floyd. REUTERS/Jonathan Ernst
54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

Dubes Burkina Faso meminta Dewan HAM PBB membahas sikap rasisme sistematis dan kekerasan polisi pasca tewasnya George Floyd.


Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

10 Juni 2020

Cecil Rodhes, pengusaha asal Inggris yang mendapat kekayaan dari pertambangan di Afrika. Sumber: en.wikipedia.org
Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

Unjuk rasa anti-rasisme di Amerika Serikat telah menyebar ke Inggris. Demonstran meminta patung Cecil Rhodes dicopot.


Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

24 Mei 2020

Warga mengantre panjang untuk membeli bahan makanan di toko Pick n Pay, menjelang diberlakukannya lockdown selama 21 hari, sebagai upaya mencegah penyebaran Virus Corona di Johannesburg, Afrika Selatan, 24 Maret 2020. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

WHO mencatat virus corona Covid-19 telah menyebar ke setiap negara di Afrika sejak kasus pertama dikonfirmasi di benua itu 14 minggu lalu. Tapi ...