Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sweater untuk Penguin

image-gnews
Penguin, Penyelam Ulung
Penguin, Penyelam Ulung
Iklan

TEMPO Interaktif, Napier -Burung-burung penguin kecil ini bukan ingin tampil modis dengan mengenakan sweater warna-warni. Baju hangat itu terpaksa dikenakan sebagai perlindungan terhadap tumpahan minyak kapal MV Rena yang mengotori perairan tempat mereka tinggal di Mount Maunganui, Selandia Baru.

Sweater wol itu dapat melindungi penguin biru kecil dari serangan udara dingin dan mencegah mereka menelan minyak mentah yang menempel ketika melicinkan bulu dengan paruh mereka. Baju hangat yang erat melekat di badan itu menjaga penguin tetap hangat sampai mereka cukup sehat untuk digosok dengan sabun dan menghilangkan minyak yang menempel.

Tumpahan minyak dari kapal MV Rena yang terdampar di Teluk Plenty tersebut menyebabkan sekitar seribu penguin mati, termasuk penguin biru yang merupakan spesies asli negara itu. Untuk menyelamatkan burung kecil ini, sebuah toko benang di Selandia Baru meminta orang merajut sweater bagi burung-burung itu.

Minyak sangat berbahaya bagi penguin karena bulu mereka sangat berbeda dibanding burung lain. Penguin, yang sesungguhnya tahan dingin, memiliki bulu kecil dengan panjang bervariasi yang sangat lebar. Bulu itu melekat di tubuh mereka seperti Velcro, menciptakan pakaian selam kedap air.

"Ketika kamu menjatuhkan setetes minyak ke atas penguin, minyak itu akan menciptakan sebuah kanal sehingga air dapat masuk," kata Kevin McGowan dari Laboratorium Ornithologi, Cornell University, seperti dikutip ABCNews. "Minyak itu seperti lubang pada pakaian selam mereka."

McGowan mengatakan sweater itu bagaikan kerah plastik yang dikenakan pada anjing untuk mencegah mereka menggaruk jahitan pasca-operasi atau menggaruk kepala. "Ketika penguin basah, temperatur rendah dapat melakukan penetrasi, terutama di dalam air, membuat mereka kedinginan," kata McGowan.

Namun juru bicara Maritime New Zealand (MNZ) mengatakan pusat satwa liar telah memiliki stok sweater yang memadai, apalagi cuaca sedang hangat. "Penguin juga mungkin tak terlalu menyukai baju wol itu," kata pengurus burung di Kebun Binatang Auckland seperti dikutip Bay of Plenty Times. "Memasang sweater seperti itu pada penguin mungkin justru akan membuat mereka bertambah stres."

Penguin liar seperti itu belum pernah berinteraksi dengan manusia. "Burung itu sudah cukup stres tanpa harus mengenakan sweater," dia menambahkan.

Entah sweater itu baik atau justru membuat penguin stres, yang jelas tumpahan minyak MV Rena amat mengganggu kehidupan burung biru tersebut. Pada saat ini mereka sedang memasuki musim berkembang biak. Mereka terkena genangan minyak ketika berenang ke pantai untuk menemukan liangnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga kemarin, tim satwa liar negara berusaha mencegah genangan minyak mencapai daerah konservasi lepas pantai. Lebih dari 10 ton minyak yang bocor dari kapal berbendera Liberia pada Sabtu malam diperkirakan bergerak perlahan menuju utara dan dapat mencapai Pulau Tuhua Mayor, yang berjarak 36 kilometer, pada Rabu mendatang.

Peristiwa tumpahan minyak ini bertepatan dengan masa sejumlah spesies burung pantai yang berada di pulau dilindungi itu bersarang atau memberi makan anak-anak mereka. Tim satwa liar Selandia Baru mengerahkan pesawat untuk melakukan pengamatan udara dan memantau tumpahan minyak baru serta melacak lintasannya.

Rob Service, pejabat Maritime New Zealand, yang bertanggung jawab atas penanganan masalah tersebut, menyatakan bahwa operasi pemulihan minyak yang tumpah itu hanya berhasil mengumpulkan sedikit minyak. "Kami langsung bergerak ketika mendengar ada kebocoran baru, dan mengirimkan empat kapal untuk membersihkannya," ujarnya.Service mengaku kesulitan membersihkan genangan minyak tersebut.

Juru bicara MNZ mengatakan tim satwa liar telah dikirim ke Pulau Mayor untuk menaksir apa yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan daerah konservasi tersebut. Sebagian besar area pulau vulkanik seluas 1.277 hektare itu adalah daerah konservasi. Sebuah suaka laut sepanjang 5 kilometer yang berada di ujung sebelah utara pulau itu membantu memasok stok ikan di area penangkapan ikan terbatas di pulau tersebut.

John Heaphy, petugas konservasi kepulauan dan spesies dilindungi di daerah itu, mengatakan fokus mereka adalah penyelamatan spesies laut. Selama beberapa pekan terakhir, beberapa tim diterjunkan untuk memunguti penguin dan burung yang berlumuran minyak.

Selain penguin biru kecil, pulau itu dihuni oleh beragam burung petrel, camar, dan anjing laut. Mereka hidup berdampingan dengan parkit, kiwi cokelat, tuatara, dan sejumlah spesies lain. "Amat disayangkan kejadian ini bertepatan dengan masa bersarangnya sejumlah spesies," ujarnya.

TJANDRA DEWI | BERABAGAI SUMBER

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

14 hari lalu

Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio
Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.


Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

49 hari lalu

Kondisi air Sungai Ake Jira di Trans Kobe, Halmahera Tengah, Maluku Utara yang semula jernih kini berubah warna menjadi keruh kecoklatan diduga akibat aktivitas pembongkaran lahan di hulu sungai oleh PT Tekindo dan PT IWIP. Witness.tempo.co
Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

Walhi mengungkapkan kerusakan lingkungan yang diakibatkan hilirisasi industri nikel di Maluku Utara.


Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

55 hari lalu

Ilustrasi  smelter nikel. REUTERS
Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

Penelitian menyebutkan aktivitas industri nikel di Indonesia menyebabkan kerusakan hutan dan lingkungan secara masif.


Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

55 hari lalu

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

Greenpeace mengkritik Gibran yang mengglorifikasi program hilirisasi nikel Presiden Jokowi. Industri ini dinilai banyak merusak lingkungan.


Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

57 hari lalu

Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, berbicara dalam debat cawapres ke-2, Ahad, 21 Januari 2024. Cuplikan YouTube/KPU
Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

Dalam debat cawapres, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan kerusakan alam di bumi terjadi karena tingkah laku manusia.


TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

57 hari lalu

Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Budisatrio Djiwandono memberikan keterangan pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Kamis, 30 November 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

Menurut Budisatrio Djiwandono, Prabowo-Gibran akan memberikan hukuman berat kepada pihak yang merusak alam.


Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

8 September 2023

Kebakaran yang menghanguskan 25 hektare areal
Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

Karhutla di Gunung Arjuna dan sekitarnya pertama kali terpantau muncul di kawasan Bukit Budug Asu, pada Sabtu, 26 Agustus lalu.


Walhi Sebut Pidato Kenegaraan Jokowi Dorong Kerusakan Lingkungan

17 Agustus 2023

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengenakan pakaian adat Tanimbar Maluku menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI - DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Walhi Sebut Pidato Kenegaraan Jokowi Dorong Kerusakan Lingkungan

Aulia menilai pidato Presiden Jokowi sangat mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap padat modal.


Kerusakan Lingkungan di IKN Nusantara Berpotensi Meluas

1 Juli 2023

Berbagai proyek infrastruktur IKN memperparah kerusakan lingkungan di lokasi ibu kota baru itu ataupun di area sekitarnya.
Kerusakan Lingkungan di IKN Nusantara Berpotensi Meluas

Berbagai proyek infrastruktur IKN Nusantara memperparah kerusakan lingkungan di lokasi ibu kota baru itu ataupun di area sekitarnya


Susi Pudjiastuti 2 Kali Buka Suara soal Kebijakan Ekspor Pasir Laut, Ini Katanya

19 Juni 2023

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti memberikan keterangan pers soal pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, di Jakarta, Rabu, 1 Maret 2023. Susi Pudjiastuti meminta maaf atas kejadian pembakaran dan penyanderaan pilot Susi Air yang berdampak kepada terhentinya 40 persen operasional penerbangan di Papua dan berharap kelompok penyandera bisa membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Susi Pudjiastuti 2 Kali Buka Suara soal Kebijakan Ekspor Pasir Laut, Ini Katanya

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tercatat sudah dua kali buka suara soal kebijakan ekspor pasir laut. Apa katanya?