TEMPO Interaktif, Kabul - Kabul -- Sedikitnya 13 prajurit Amerika yang bertugas di Afganistan tewas akibat bom bunuh diri di ibukota Kabul Sabtu ini. Serangan bom yang terjadi di kawasan Darulaman, bagian barat Kabul ini juga menewaskan tiga warga sipil Afganistan dan seorang polisi.
Kelompok Taliban segera mengklaim bahwa serangan mematikan ini berasal dari mereka. Serangan ini adalah yang paling mematikan sejak pasukan asing bertugas di Afganistan. Sebetulnya, serangan jenis ini jarang terjadi di wilayah yang dijaga ketat seperti tempat terjadinya ledakan tadi pagi.
Sebelumnya, di tempat terpisah, tiga tentara Australia tewas ditembak seorang warga Afganistan yang berseragam tentara. Pihak NATO menyebut, penembak itu kemudian ditembak mati.
Pernyataan tertulis pihak NATO mengakui insiden bom bunuh diri tersebut. "Ada laporan bahwa serangan bunuh diri dilakukan terhadap mobil pengangkut pasukan koalisi," demikian mereka mengumumkan.
Sedangkan juru bicara Taliban memastikan serangan itu dari pihak mereka "Serangan bunuh diri telah kami lakukan pada bus pengangkut pasukan asing," demikian pernyataan Zabiullah Mujahid yang mengaku juru bicara Taliban dalam pesan pendeknya kepada kantor berita AP.
Wartawan AP yang berada di lokasi pengeboman menyebut bus yang menjadi sasaran itu hancur luluh. Tak lama kemudian, helikopter NATO terlihat tiba di tempat kejadian.
Sedangkan pihak polisi setempat menyebut bom meledak pukul 11.20 waktu setempat (13.20 WIB). Saksi menyebut, bus pengangkut pasukan itu meledak dan terbakar. "Bom itu sangat kuat," kata Gulam Saki, saksi mata.
DP | BBC