TEMPO Interaktif, ternate - Aktivitas Gunung Dokuno di kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, terus meningkat. Pada Ahad, 30 Oktober 2011, Gunung Dokuno kembali "batuk" dan mengeluarkan asap tebal setinggi 800 meter.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dokuno Galela, Iwan Amat, mengatakan hingga ahad siang setidaknya terjadi empat kali dentuman yang dibarengi dengan keluarnya asap tebal. Alat seismograf bahkan mencatat setidaknya 50 kali gempa berskala kecil.
Baca Juga:
“Dentuman ini sudah terjadi sejak Sabtu kemarin, tapi hingga saat ini statusnya masih pada lebel waspada tingkat II,” kata Iwan saat dihubungi Tempo, Ahad, 30 Oktober 2011.
Enam bulan terakhir ini, lanjut Iwan, aktivitas Gunung Dokuno memang tercatat fluktuatif. Terkadang mencapai level siaga, tapi kembali turun lagi hingga level waspada. Saat ini masih pada level waspada II. “Namun meski level waspada kami telah menutup jalur pendakian hingga radius 2-3 kilometer. Jalur ini sudah kami tutup sejak enam bulan terakhir," kata dia.
Meski mengeluarkan dentuman, aktivitas Gunung Dokuno belum membahayakan aktivitas masyarakat di sekitarnya. Namun masyarakat tetap diimbau agar tidak melakukan aktivitas pendakian hingga status waspada II dicabut. “Bahkan imbauan kami pun sudah disampaikan ke pemerintah daerah setempat," ujarnya.
Akibat aktivitas Gunung Dokuno yang terus meningkat, beberapa daerah tak lupa terkena dampak debu. Terutama di bagian selatan Kota Tobelo, misalnya di Kecamatan Tobelo Selatan, dan di seputaran Desa Kusuri sampai di Desa Kupa-Kupa. "Wilayah ini memang menjadi langganan debu Gunung Dokuno," ujar Iwan.
Gunung Dokuno merupakan satu dari tiga gunung api yang masih aktif di daratan Halmahera. Setidaknya 40 ribu penduduk tinggal di sekitar gunung tersebut.
BUDHY NURGIANTO