TEMPO Interaktif, - Di antara banyak fungsi biologis, yang diatur oleh jam pengatur siklus tubuh adalah metabolisme. Adalah metabolisme ini yang membuat tubuh bergegas di pagi hari dan melambat setiap malam hari. Sekarang, para peneliti berhasil mengidentifikasi gen yang membangunkan orang dari tidur setiap hari.
Ini sebuah gen yang berinisiatif membangkitkan metabolisme di pagi hari. Ibarat sebuah mobil, gen ini bekerja sebagai “starter” yang menghidupkan mesin metabolisme tubuh setiap pagi hari tiba.
Penemuan penting ini bisa memberikan petunjuk untuk mengatasi gangguan, seperti insomnia, penuaan, bahkan kanker, dan diabetes. Jef Akst menuliskan temuan ini di majalah sains The Scientist beberapa waktu yang lalu.
Siklus tubuh yang biasa disebut sirkadian merupakan siklus yang berlangsung 24 jam dari hormon endogen dengan didorong biokimia tubuh, proses fisiologi, dan perilaku. Ritme sirkadian telah banyak diteliti pada tanaman, hewan, jamur dan cyanobacteria. Sirkadian inilah yang menentukan ritme biologis harian tubuh, pasang surut biologis, “irama” tubuh mingguan, musiman, dan tahunan.
"Tubuh pada dasarnya merupakan sebuah koleksi jam," ujar Satchidananda Panda, koordinator tim peneliti studi biologi dari Salk Institute San Diego, Amerika Serikat. "Kami mengetahui mekanisme yang memerintahkan jam tubuh untuk melambat di malam hari, tapi kami tidak tahu apa yang membuat tubuh aktif lagi di pagi hari."
"Sekarang kami telah menemukan itu. Kami dapat menjelajah lebih dalam untuk mengetahui bagaimana jam biologis kita mengalami kerusakan seiring bertambahnya usia dan berkembangnya penyakit kronis."
Para peneliti menemukan bahwa protein “JARID1a” berfungsi sebagai penekan tombol untuk menghidupkan sirkuit sirkadian dengan membentuk gen yang kompleks: gen CLOCK dan BMAL1. Gen yang kompleks ini kemudian mempengaruhi produksi PER--protein yang ekspresi kinerjanya mengikuti siklus 24 jam.
Para peneliti menemukan bahwa produksi protein PER pada tubuh manusia ternyata rendah di pagi hari. Produksi PER yang rendah itulah yang memicu mulai bekerjanya sirkuit sirkadian. Bagi tubuh, ini semacam alarm untuk mulai beraktivitas di pagi hari.
Dengan meneliti sel tubuh manusia, tikus, dan lalat buah, para peneliti menemukan secara detail peran protein JARID1a dalam sel normal dan dalam keadaan aktif, seperti bersepeda. Ditemukan bahwa sel yang secara abnormal memiliki ekspresi JARID1a yang rendah ternyata membuat produksi protein PER gagal mencapai puncak.
Produksi PER yang tidak mencapai puncak atau rendah itu merupakan indikator bahwa sirkuit sirkadian berada dalam keadaan normal. Dalam kondisi sirkuit sirkadian normal, tubuh manusia siap memulai aktivitas sehari-hari.
Dalam riset ini juga ditemukan bahwa lalat buah yang memiliki tingkat PER rendah sering kali "lupa waktu". Inilah yang menjelaskan mengapa lalat sering tidur sepanjang hari dan malam.
Temuan ini merupakan awal dari usaha untuk mengetahui peran JARID1a dalam gangguan tidur atau penyakit kronis. Target berikutnya, menemukan obat baru untuk mengatasi gangguan tadi.
“Tidur malam yang baik sangat banyak gunanya bagi kesehatan dan menjadikan kita awet muda,” ujar Panda tentang penemuan ini. “Sekarang kami mampu mengidentifikasi peran JARID1a untuk mengaktifkan siklus siang hari kita. Kami memiliki jalan baru untuk mengeksplorasi rusaknya ritme sirkadian pada beberapa orang (yang membuat gangguan tidur) dan menemukan cara baru membantu mereka."
THE SCIENTIST | TORIQ HADAD