Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tidur Nyenyak Buat Awet Muda

image-gnews
Ilustrasi perempuan tidur. (TEMPO/Ayu Ambong)
Ilustrasi perempuan tidur. (TEMPO/Ayu Ambong)
Iklan

TEMPO Interaktif, - Di antara banyak fungsi biologis, yang diatur oleh jam pengatur siklus tubuh adalah metabolisme. Adalah metabolisme ini yang membuat tubuh bergegas di pagi hari dan melambat setiap malam hari. Sekarang, para peneliti berhasil mengidentifikasi gen yang membangunkan orang dari tidur setiap hari.

Ini sebuah gen yang berinisiatif membangkitkan metabolisme di pagi hari. Ibarat sebuah mobil, gen ini bekerja sebagai “starter” yang menghidupkan mesin metabolisme tubuh setiap pagi hari tiba.

Penemuan penting ini bisa memberikan petunjuk untuk mengatasi gangguan, seperti insomnia, penuaan, bahkan kanker, dan diabetes. Jef Akst menuliskan temuan ini di majalah sains The Scientist beberapa waktu yang lalu.

Siklus tubuh yang biasa disebut sirkadian merupakan siklus yang berlangsung 24 jam dari hormon endogen dengan didorong biokimia tubuh, proses fisiologi, dan perilaku. Ritme sirkadian telah banyak diteliti pada tanaman, hewan, jamur dan cyanobacteria. Sirkadian inilah yang menentukan ritme biologis harian tubuh, pasang surut biologis, “irama” tubuh mingguan, musiman, dan tahunan.

"Tubuh pada dasarnya merupakan sebuah koleksi jam," ujar Satchidananda Panda, koordinator tim peneliti studi biologi dari Salk Institute San Diego, Amerika Serikat. "Kami mengetahui mekanisme yang memerintahkan jam tubuh untuk melambat di malam hari, tapi kami tidak tahu apa yang membuat tubuh aktif lagi di pagi hari."

"Sekarang kami telah menemukan itu. Kami dapat menjelajah lebih dalam untuk mengetahui bagaimana jam biologis kita mengalami kerusakan seiring bertambahnya usia dan berkembangnya penyakit kronis."

Para peneliti menemukan bahwa protein “JARID1a” berfungsi sebagai penekan tombol untuk menghidupkan sirkuit sirkadian dengan membentuk gen yang kompleks: gen CLOCK dan BMAL1. Gen yang kompleks ini kemudian mempengaruhi produksi PER--protein yang ekspresi kinerjanya mengikuti siklus 24 jam.

Para peneliti menemukan bahwa produksi protein PER pada tubuh manusia ternyata rendah di pagi hari. Produksi PER yang rendah itulah yang memicu mulai bekerjanya sirkuit sirkadian. Bagi tubuh, ini semacam alarm untuk mulai beraktivitas di pagi hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan meneliti sel tubuh manusia, tikus, dan lalat buah, para peneliti menemukan secara detail peran protein JARID1a dalam sel normal dan dalam keadaan aktif, seperti bersepeda. Ditemukan bahwa sel yang secara abnormal memiliki ekspresi JARID1a yang rendah ternyata membuat produksi protein PER gagal mencapai puncak.

Produksi PER yang tidak mencapai puncak atau rendah itu merupakan indikator bahwa sirkuit sirkadian berada dalam keadaan normal. Dalam kondisi sirkuit sirkadian normal, tubuh manusia siap memulai aktivitas sehari-hari.

Dalam riset ini juga ditemukan bahwa lalat buah yang memiliki tingkat PER rendah sering kali "lupa waktu". Inilah yang menjelaskan mengapa lalat sering tidur sepanjang hari dan malam.

Temuan ini merupakan awal dari usaha untuk mengetahui peran JARID1a dalam gangguan tidur atau penyakit kronis. Target berikutnya, menemukan obat baru untuk mengatasi gangguan tadi.

“Tidur malam yang baik sangat banyak gunanya bagi kesehatan dan menjadikan kita awet muda,” ujar Panda tentang penemuan ini. “Sekarang kami mampu mengidentifikasi peran JARID1a untuk mengaktifkan siklus siang hari kita. Kami memiliki jalan baru untuk mengeksplorasi rusaknya ritme sirkadian pada beberapa orang (yang membuat gangguan tidur) dan menemukan cara baru membantu mereka."

THE SCIENTIST | TORIQ HADAD

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

8 menit lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

21 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

21 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

22 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang