Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kunjungan DPR ke Maroko Dinilai Hanya Pelesir  

image-gnews
Sebastian Salang. TEMPO/Aditia Noviansyah
Sebastian Salang. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pegiat dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen, Sebastian Salang, mempertanyakan alasan kunjungan sejumlah anggota Komisi Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat ke Maroko. Menurut Sebastian, pemilihan negara Maroko sebagai lokasi kunjungan Komisi Luar Negeri tidak mempunyai konteks yang tepat. "Apa pentingnya pergi ke Maroko? Menurut saya, aneh sekali," kata Sebastian ketika dihubungi di Jakarta, kemarin.

Menurut Sebastian, sebenarnya DPR tidak perlu pergi hingga Maroko kalau hanya untuk mengawasi sejumlah kedutaan besar Indonesia di Timur Tengah. Soalnya ada banyak cara yang bisa dilakukan. Misalnya, ketika menemukan keanehan atau ada indikasi ketidakberesan di kedutaan itu, DPR bisa memanggil duta besarnya, tidak perlu pergi ke sana. Biaya satu orang datang ke sini, kata dia, juga lebih murah dibanding biaya orang berbondong-bondong pergi ke sana.

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi Luar Negeri DPR Mahfudz Siddiq menyatakan Komisi mengirim delegasi ke Maroko sebagai bagian dari pengawasan terhadap sejumlah Kedutaan Besar Indonesia di Timur Tengah. Komisi I dan Kementerian Luar Negeri menggelar diskusi bertajuk "Dinamika Arab Spring dan Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia", yang dihadiri hampir seluruh Kedubes RI di wilayah Timur Tengah.

Mahfudz mengatakan dalam acara itu hadir 11 Duta Besar RI di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Dalam pertemuan tersebut, kata dia, sejumlah isu krusial dibahas, terutama hubungan Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah. "Seperti perlindungan TKI dan soal perdagangan," kata Mahfudz.

Komisi I Dewan, menurut dia, berharap diskusi ini menghasilkan poin penting untuk menyelesaikan hambatan bilateral antara Indonesia dan negara-negara Timur Tengah. "Kami targetkan menghasilkan kesimpulan pokok dan sejumlah rekomendasi ke pihak pemerintah dan DPR," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.

Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Uchok Sky Khadafi juga mengkritik soal ini. Ia menyatakan pengurangan anggaran kunjungan luar negeri anggota Dewan tahun ini dianggap tidak signifikan. "Hanya pencitraan DPR," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 2011 ini, kata Uchok, memang terjadi pengurangan atas jumlah kunjungan luar negeri anggota Dewan. Pengurangan jumlah kunjungan ini juga berdampak pada pengurangan anggaran kunjungan luar negeri. Pada 2011, anggaran kunjungan luar negeri DPR Rp 125 miliar, sedangkan pada 2010 anggarannya Rp 170 miliar.

Meski anggaran kunjungan luar negeri anggota Dewan berkurang, menurut Uchok, anggaran kunjungan anggota Dewan secara umum, baik dalam maupun luar negeri, meningkat tahun ini. Berdasarkan analisis Forum Indonesia untuk Transparansi, pada 2011 anggaran pelesiran pejabat malah membengkak.

Anggaran terhadap APBN 2011, anggaran pelesiran pemerintah pada 2011, mengalami kenaikan. Dalam Rancangan APBN 2011, anggaran yang rencananya diajukan Rp 20,9 triliun berubah menjadi Rp 24,5 triliun dalam realisasi APBN 2011.

PRIHANDOKO | FEBRIYAN | SUNUDYANTORO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pegang HP saat Pidato, Jokowi Sindir Pejabat Suka ke Luar Negeri

16 Agustus 2019

Presiden Joko Widodo memberi hormat sebelum menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019. ANTARA
Pegang HP saat Pidato, Jokowi Sindir Pejabat Suka ke Luar Negeri

Jokowi menyindir para pejabat yang suka studi banding ke luar negeri.


Djarot Tolak DPRD Minta Biaya ke Luar Negeri 3 Kali Lipat

3 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, bersama wakil ketua KPK Saut Situmorang (kanan), memberikan keterangan kepada awak media seusai acara penandatanganan nota kesepahaman pajak dan retribusi bersama KPK, di gedung KPK, Jakarta, 25 September 2017.
Djarot Tolak DPRD Minta Biaya ke Luar Negeri 3 Kali Lipat

Djarot menyatakan menolak permintaan anggota DPRD, yang menginginkan biaya kunjungan anggota Dewan ke luar negeri dinaikkan hingga tiga kali lipat.


Fraksi Golkar Setuju Anggaran Kunjungan Luar Negeri DPR Dinaikkan  

30 Agustus 2017

Robert Joppy Kardinal. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Fraksi Golkar Setuju Anggaran Kunjungan Luar Negeri DPR Dinaikkan  

Ketua Fraksi Partai Golkar Robert Joppy Kardinal mengatakan Golkar setuju anggaran kunjungan luar negeri DPR dinaikkan.


BURT DPR Akan ke Jerman, Berikut Tujuan dan Perkiraan Biayanya  

30 Agustus 2017

Ilustrasi sidang DPR. ANTARA/Rosa Panggabean
BURT DPR Akan ke Jerman, Berikut Tujuan dan Perkiraan Biayanya  

BURT DPR akan melakukan lawatan ke Jerman pada 25 September hingga 2 Oktober mendatang.


DPR Anggarkan Kunjungan Luar Negeri Rp 343,5 Miliar pada 2018  

30 Agustus 2017

Suasana sidang Paripurna DPR yang tidak dihadiri ratusan anggota DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 24 Agustus 2017. Sebanyak 252 anggota DPR tidak hadir dalam sidang paripurna ini. ANTARA/M Agung Rajasa
DPR Anggarkan Kunjungan Luar Negeri Rp 343,5 Miliar pada 2018  

DPR berencana menaikan anggaran kunjungan luar negeri dalam RAPBN 2018 hingga 70 persen dari anggaran 2017.


Kritik Studi Banding Pansus RUU Terorisme ke Inggris dan Irlandia

25 April 2017

Akbar Faisal(kiri), Muhammad Syafi'i, anggota DPR Komisi III, Connie Ruhukandi Bakrie, pengamat militer dan Nasir Djamil, anggota DPR Komisi III dalam diskusi pembahasan RUU Antiterorisme, di ruang diskusi Media Center DPR, Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2016. TEMPO/Richard Andika Sasamu
Kritik Studi Banding Pansus RUU Terorisme ke Inggris dan Irlandia

Ketua Pansus Revisi UU Terorisme Muhammad Syafii membantah jika perjalanan studi banding ke Inggris dan irlandia hanya jalan-jalan belaka.


Legislator Akan ke Jerman-Meksiko, Fadli Zon: Ini Diplomasi

1 Maret 2017

Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kanan) mengajak Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama berswafoto saat debat kandidat pilkada DKI 2017, di Hotel Bidakara, 10 Februari 2017. TEMPO/Friski Riana
Legislator Akan ke Jerman-Meksiko, Fadli Zon: Ini Diplomasi

"Saya kira enggak buang anggaran. Kan, memang sudah dianggarkan," kata Fadli Zon.


Ketua DPR: Dua Komisi ke Luar Negeri tanpa Anggaran DPR

8 November 2016

Ketua DPR, Ade Komarudin menunjukkan surat permohonan pertimbangan pergantian Kepala BIN di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 2 September 2016. DPR menerima surat permohonan dari Presiden yang mengusulkan Wakapolri Budi Gunawan sebagai pengganti Kepala BIN Sutiyoso. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ketua DPR: Dua Komisi ke Luar Negeri tanpa Anggaran DPR

Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan kunjungan Komisi Kehutanan dan Komisi Lingkungan Hidup ke luar negeri tidak dibiayai dari anggaran dewan.


Fadli Zon Bantah Minta Bantuan KJRI New York untuk Putrinya  

28 Juni 2016

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menjawab pertanyaan awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 28 Juni 2016. Ia menyampaikan permintaan maaf jika ada kesalahan terkait kunjungan putrinya, Shafa Sabila Fadli ke Amerika Serikat. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fadli Zon Bantah Minta Bantuan KJRI New York untuk Putrinya  

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menegaskan tak meminta apa pun untuk putrinya yang sedang berkunjung ke New York.


Anggota DPRD Pelesir ke New York, Ini Daftar Nama Mereka

14 April 2016

TEMPO/ Imam Yunni
Anggota DPRD Pelesir ke New York, Ini Daftar Nama Mereka

Anggota DPRD Jawa Timur mengaku tidak tahu mengapa New York harus menjadi lokasi studi banding.