TEMPO Interaktif, Jakarta - Kehadiran komputer tablet yang mengalihkan minat orang dari netbook ternyata memunculkan sebuah kutub tersendiri. Konsumen seolah dihadapkan pada dua pilihan, netbook atau tablet. Kondisi itulah yang melahirkan keseimbangan. Orang menginginkan keduanya sekaligus, produk yang menggabungkan keduanya: netbook dan tablet.
Ultrabook, inilah yang dianggap sebagai jawaban atas keinginan tersebut. “Orang menginginkan new value, keseimbangan yang memadukan keindahan sekaligus kekuatan. Ini yang dinamakan Ultra Era,” kata Juliana Cen, ASUS Indonesia Business Development Manager, saat peluncuran ASUS Zenbook di Jakarta, Kamis, 10 November 2011.
ASUS Zenbook, seperti dilihat dari namanya, ingin menawarkan filosofi Zen kepada konsumen. “Zen itu balance, keseimbangan,” kata Juliana.
ASUS ingin menampilkan ultrabook ini sebagai sesuatu yang incredible, luar biasa baik dari sisi keindahan, kinerja, ataupun suara musik yang dihasilkannya. “ASUS Zenbook ini ultraslim dengan kinerja yang tinggi,” katanya.
Mulai dari tampilannya, ASUS Zenbook memberikan keindahan yang diklaim akan bisa membuat orang jatuh hati pada pandangan pertama. Balutan aluminium di sekujur sisinya membuat ASUS Zenbook menjadi terlihat gagah dan mewah.
Kesan itu semakin kuat dengan fisik yang sangat tipis, hanya 3 milimeter di bagian depan dan 9 milimeter di bagian belakang. Ketipisan atau ultratipis inilah yang justru menjadi keunggulan dari ASUS Zenbook. Balutan aluminiumnya pun tidak membuatnya menjadi berat. Bobotnya hanya 1,1 kilogram. Dengan menentengnya, anggap saja kita sedang membawa sebuah map dokumen.
Mungkin saja perumpamaan membawa map dokumen itu benar dalam artian yang sebenarnya. ASUS Zenbook ini mempunyai fitur unggulan Instan On yang membuat ultrabook ini bisa start-up dalam waktu hanya 2 detik. Zenbook juga mempunyai standby hingga 15 hari tanpa ada perlu khawatir akan kehilangan data.
Bagi Anda yang punya mobilitas kerja tinggi dan dengan jadwal rapat yang padat, mesti berpindah-pindah dari satu rapat ke rapat berikutnya, dari satu klien ke klien berikutnya, ASUS Zenbook bisa Anda pertimbangkan.
Pada saat Anda membuka banyak file, membaca banyak dokumen dan sedang mengerjakan laporan, tapi pada saat yang sama Anda harus segera rapat dan mempresentasikan laporan. Situasi seperti itu kerap membuat panik, Anda harus menutup satu per satu dokumen dan menyimpannya. Lalu men-shut down.
Dengan ASUS Zenbook, Anda bisa menghilangkan rasa panik. Cukup dengan menutup layar komputer dan tinggal menentengnya ke ruang rapat atau memasukkannya ke tas. Begitu sampai di ruang rapat Anda tinggal membuka layarnya. Hanya dalam 2 detik, file dan dokumen yang Anda buka tadi tampil langsung ke layar.
Dengan waktu standby hingga 15 hari, Anda bisa membuka file dan dokumen hingga 15 hari kemudian tanpa khawatir kehilangan file. Anda tutup layar komputer dan biarkan hingga esok hari atau 14 hari berikutnya, Anda masih bisa menemukan file yang sama. “Kondisi ini tidak menghabiskan baterai. Dia hanya sleep, tidur,” kata Julian.
Fitur USB 3.0 yang dipasang dalam ASUS Zenbook memungkinkan proses transfer data dan konten multimedia high definition (HD) dalam kecepatan 10 kali lipat dibanding dengan USB 2.0. ASUS mengklaim fitur ini membuat Zenbook lebih unggul dibandingkan Apple MacBook Air yang masih menggunakan USB 2.0.
"Dengan USB 3.0, kecepatan transfer data 6 kali lebih cepat dari USB 2.0 di laptop berlogo buah," ujar Juliana Chen, saat membandingkan dengan Zenbook produk sejenis. USB 3.0 memberikan kecepatan 182,99 megabita per detik sedangkan USB 2.0 hanya memberi kecepatan 28,3 megabita per detik.
Pengguna ASUS Zenbook juga tidak perlu khawatir kehilangan data atau file ketika sadar ternyata daya beterai hanya tersisa 5 persen. Dengan media penyimpan hybrid solid state drive (SSD) SATA III berkecepatan 6 giga per detik dokumen akan tersimpan secara otomatis tanpa perlu Anda panik kehilangan data.
ASUS Zenbook juga dilengkapi dengan audio SonicMaster yang mampu mengeluarkan suara musik cukup kencang. Anda boleh jadi tidak memerlukan speaker tambahan karena suara yang dihasilkan ASUS Zenbook sudah cukup nge-bass.
Sambil mengetik, tutsnya pun sangat nyaman dengan tekanan yang lembut Anda bisa mendengarkan lagu-lagu kesukaan Anda.
Adapun lama waktu dari pencet tombol power sampai benar-benar bisa digunakan, ASUS Zenbook tidak berbeda dengan yang lainnya, butuh waktu sekitar 10 detikan untuk benar-benar siap digunakan.
Meski berbalut aluminium solid yang mewah, tangan Anda mungkin harus benar-benar bersih ketika memegang notebook ini. Sebab, bekas-bekas tangan bisa menempel di tubuhnya.
ASUS Zenbook terdiri dalam dua model dan sudah tersedia di pasar Indonesia mulai 10 November. Model Zenbook UX31 dengan layar 13.3 inci dijual US$ 1.199 sedangkan Zenbook UX21 dengan layar 11.6 inci dijual seharga US$ 1.099. Setiap pembelian akan mendapatkan USB LAN, tas aksesori, konektor VGA mini, dan charger mini tanpa tambahan biaya.
Spesifikasi ASUS Zenbook, prosesornya Intel Core i5, RAM 4GB DDR 3, 128 GB SSD, USB 3.0 dan baterai yang diklaim mampu bertahan hingga 7 jam.
IQBAL MUHTAROM