Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Cerdas Cenderung Konsumsi Narkoba Saat Dewasa

image-gnews
AP/Alexandre Meneghini
AP/Alexandre Meneghini
Iklan

TEMPO Interaktif, Cardiff - Anak-anak berinteligensia tinggi cenderung mengkonsumsi obat-obatan ilegal saat dewasa. Kecenderungan semakin meningkat di kalangan perempuan.

Kelompok peneliti mempelajari 8.000 responden yang mengikuti tes IQ melalui British Cohort Study pada 1970. Tes ini dilakukan pada peserta saat berusia 5 dan 10 tahun. Pada usia 16 tahun, peserta diminta mengumpulkan laporan pribadi mengenai tekanan psikologis dan penggunaan obat. Laporan pemakaian obat kembali dilakukan pada usia 30 tahun.

Obat pada penelitian ini antara lain berupa ganja, kokain, LSD, dan heroin. Hasilnya, pada usia 30 tahun, sekitar 1 dari tiga pria dan satu dari enam perempuan pernah memakai ganja. Sementara 8,6 persen pria dan 3,6 persen perempuan pernah mengkonsumsi kokain dalam 12 bulan terakhir.

Pencocokan juga dilakukan pada jenis obat lainnya. Diketahui pula bahwa jumlah pria pengguna obat-obatan dua kali lebih banyak ketimbang perempuan. Ketika peneliti memasukkan faktor kecerdasan, hasil lain ditemukan. Analisis menunjukkan, pria dengan IQ tinggi pada masa balita memiliki 50 persen kecenderungan mengkonsumsi amphetamin, ekstasi, dan obat berbahaya lainnya, ketimbang anak-anak dengan kecerdasan rata-rata.

Kecenderungan ini meningkat pada kelompok kelamin berbeda. Perempuan berinteligensia tinggi pada masa balita, dua kali lebih potensial mengkonsumsi obat-obatan terlarang dibandingkan anak-anak pada umumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keterkaitan ini juga terjadi pada sampel berinteligensia tinggi pada usia 10 tahun. Namun konsumsi obat-obatan ini baru kejadian saat responden berusia 30 tahun.

Menurut tim peneliti, temuan ini menyumbangkan pemikiran baru bagi penelitian kecerdasan dan gaya hidup. "Penelitian sebelumnya melihat anak cerdas akan mengadopsi pola hidup sehat sehingga terhindar dari konsumsi alkohol," ujar peneliti dari Centre for the Development and Evaluation of Complex Interventions for Public Health Improvement, Cardiff University.

Meski ada hubungan kecerdasan dan pemakaian obat terlarang, White beranggapan hasil ini menunjukkan anak cerdas mungkin ingin mengalami pengalaman mengesankan melalui stimulasi tak biasa.

Penelitian berbeda juga memperlihatkan anak cerdas cenderung cepat bosan dan mendapat ejekan dari rekan sebaya karena dianggap berbeda. "Konsumsi obat terlarang bisa menjadi cara melarikan diri dari tekanan ini," tambah White.



MEDICALXPRESS | ANTON WILLIAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

25 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.