TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengaku tertarik mengakuisisi salah satu perusahaan sekuritas pada tahun depan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat bisnis perusahaan. “Bobotnya lebih ke sekuritas. Itu menarik,” kata Direktur Utama BRI Sofyan Basir, hari ini, Kamis, 17 November 2011, di Hotel Nikko, Jakarta.
Berbeda dengan bank-bank BUMN lainnya, hingga saat ini BRI belum menjadikan sekuritas sebagai salah satu lini bisnisnya. Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memiliki BNI Securities dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki Mandiri Sekuritas.
Tidak hanya sekuritas, BRI juga tetap mengkaji akuisisi sejumlah bank. Rencana ini akan dimasukkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun depan dan akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham selanjutnya. Dalam hal ini, perseroan masih akan mengandalkan pembiayaan melalui pendanaan internal.
Menurut Sofyan, jika dividen pay out ratio yang ditetapkan bagus dan perolehan laba memadai, maka perseroan tidak perlu mencari sumber pembiayaan lainnya jika sewaktu-waktu akuisisi jadi dilakukan.
“Contohnya obligasi, kami belum berencana menerbitkan itu kecuali dianggap perlu. Dana yang akan disiapkan jika akuisisi jadi dilakukan berkisar antara Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun, baik lembaga keuangan atau bukan,” lanjut Sofyan.
EVANA DEWI