Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahun Depan, Harga Teh Dunia Diperkirakan Naik  

image-gnews
Sejumlah pekerja melakukan pemupukan pada perkebunan teh di Cirangsad Cigudeg, Bogor (21/12). Berdasarkan data Asosiasi Teh Indonesia,  volume ekspor teh Indonesia setiap tahun turun sekitar lima persen. Tempo/Arie Basuki
Sejumlah pekerja melakukan pemupukan pada perkebunan teh di Cirangsad Cigudeg, Bogor (21/12). Berdasarkan data Asosiasi Teh Indonesia, volume ekspor teh Indonesia setiap tahun turun sekitar lima persen. Tempo/Arie Basuki
Iklan

TEMPO Interaktif, Bandung - Dewi fortuna tampaknya tengah berpihak pada petani teh. Setelah dalam setahun terakhir didera kerugian karena menurunnya produksi dan rendahnya harga, tahun depan diperkirakan mereka bakal memanen untung.

Ketua Umum Dewan Teh Indonesia Rachmat Badruddin mengatakan harga teh dunia membaik. "Dulu oversupply, sekarang sudah mulai berimbang, harga mulai naik dalam 3-4 tahun ini,” kata Rachmat di sela rapat tahunan anggota Dewan Teh Indonesia di Bandung, Kamis, 17 November 2011.

Dia mencontohkan, tahun lalu, saat produksi semua perkebunan turun rata-rata hampir 30 persenan akibat kemarau, masih bisa diimbangi dengan naiknya harga teh. Menurutnya, lonjakan harga komoditas teh signifikan. Pada 4 tahun lalu, harga komoditas itu di pasar dunia rata-ratanya hanya US$ 1,2 per kilogram, tapi saat ini sudah menembus US$ 1,9 per kilogram. "Ini kesempatan emas bagi teh dalam negeri, jangan menunggu," kata Rachmat.

Rachmat mengatakan, naiknya harga ini disebabkan oleh meningkatnya tren konsumsi teh dua negara berpenduduk besar dunia, yakni Cina dan India. Cina, misalnya, memproduksi 1,2 juta ton teh setahun, sedangkan India 1 juta ton teh setahun. Produksi teh keduanya hampir 80 persennya dikonsumsi untuk kebutuhan domestiknya. Penduduk India dan Cina merupakan peminum teh terbesar. Tren ini membuat situasi perdagangan teh dunia membaik. Dia membandingkan, 20 tahun terakhir ini, situasi perdagangan teh tertekan karena kondisi oversupply barang. "Demand sedikit, harga otomatis turun, itu berlangsung lama," kata Rachmat.

Namun, paparnya, Indonesia menghadapi situasi penurunan produksi dan kualitas tehnya. Menurutnya, saat ini produksi teh dalam negeri hanya 120 ribu ton setahun. Jumlahnya anjlok dibandingkan produksi teh dalam negeri 7 tahun lalu yang bisa menembus 160 ribu ton. Produksi teh Indonesia itu 60 persen ekspor dan sisanya memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Rachmat mengatakan, penurunan produksi itu disebabkan oleh tekanan oversupply komoditas teh dunia dan naiknya upah buruh perkebunan yang berlangsung dalam 20 tahun terakhir. Upah buruh perkebunan yang terus naik, paparnya, mengambil porsi 55 persen sampai 60 persen biaya produksi teh.

Situasi itu membuat pengusaha perkebunan mengalihkan kebunnya untuk menanam komoditas lain menjadi kebun sawit dan sayuran. Yang lain mengencangkan ikat pinggang dengan membatasi penyemprotan pupuk atau pestisida sehingga mempengaruhi kualitas produksi tehnya.

Dewan Teh Indonesia mencatat, penurunan areal perkebunan teh Indonesia rata-rata 3 ribu hektare setahun. Pada 2005, luas kebun teh nasional menembus 139 ribu hektare, pada 2010 menyusut jadi 126 ribu hektare. Laju penurunan lahan itu, kata Rachmat, menyebabkan produksi teh Indonesia turun hampir 14 ribu ton setahunnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rachmat juga mengingatkan, ada persoalan disparitas dalam produksi teh Indonesia. Dia mencontohkan, dari seluruh kebun teh Indonesia, sekitar 46 persennya, yakni 58 ribu hektare, hanya menyumbang 26 persen dari total produksi teh nasional. Sementara perkebunan teh milik negara, yang porsinya hanya 30 persen luas kebun teh nasional, menyumbang 53 persen produksi teh. Perkebunan swasta, yang porsinya hanya 24 persen lahan kebun teh nasional, menyumbang 21 persen produksi teh nasional.

Membuka pertemuan itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf mengatakan, teh merupakan produk yang identik dengan Jawa Barat. Dia beralasan, 70 persen kebun teh yang ada di Indonesia ada di Jawa Barat.

Dede mengatakan, persoalan yang dihadapi teh Indonesia adalah belum bisa bersaing di dunia internasional. Dia menyarankan perlu didiskusikan khusus soal pemasaran teh itu. ”Apa pun bentuknya, teh tetap teh, cara menjelaskannya pada publik yang tidak paham teh, ini yang perlu didiskusikan,” katanya. ”Perlu cara unik memasarkannya.”

Dede mengingatkan agar pengusaha teh memikirkan nasib petani kebun teh. Dia beralasan, dari identifikasi pemerintah, salah satu kantong kemiskinan ada di wilayah seputaran perkebunan. ”Pemerintah sedang mengejar pengentasan kemiskinan. Salah satu kantongnya ada di perkebunan,” katanya. ”Walaupun tidak semuanya.”

AHMAD FIKRI (BANDUNG) | ERWINDAR


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

4 hari lalu

Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan menyaksikan sidang putusan praperadilan Firli Bahuri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 19 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.


Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

5 hari lalu

Terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri) mendengarkan keterangan saksi dalam sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.


Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

6 hari lalu

Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK), Albertina Ho, dan Ketua Dewas KPK, Tumpak Panggabean, membacakan putusan tiga terperiksa kasus pungli rutan KPK atas nama Ristanta, Sofian Hadi, dan Achmad Fauzi di Gedung Dewas KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Maret 2024. Ketiga terperiksa mangkir dari persidangan dengan alasan sakit. TEMPO/Han Revanda Putra.
Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.


Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

6 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.


Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

6 hari lalu

Beredar foto Ketua KPK Firli Bahuri bertemu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Firli maupun Yasin Limpo belum merespons saat dikonfirmasi mengenai foto ini. Istimewa
Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.


Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

10 hari lalu

Adc. Mentan, Panji Hartanto, memberikan keterangan dalam sidang lanjutan untuk tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.


Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

27 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi Syahrul Yasin Limpo (kanan) berjalan meninggalkan ruangan usai mengikuti sidang pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

KPK memanggil Kabiro Umum Setjen Kementan sebagai saksi dalam penyidikan TPPU Syahrul Yasin Limpo.


Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

30 hari lalu

Peserta aksi mogok makan menuntut pembebasan tiga petani pakel yang ditangkap secara paksa, aksi ini berlangsung di depan Kementerian Agraria dan tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari 2023. Mulai pukul 10:30, massa mulai aktif membentangkan poster tuntutan sampai memajang surat pernyataan dari beberapa elemen yang terlibat. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.


Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

30 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi Syahrul Yasin Limpo (kanan) berjalan meninggalkan ruangan usai mengikuti sidang pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

Hakim PN Tindak Pidana Korupsi menolak eksepsi bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam perkara dugaan gratifikasi


KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

31 hari lalu

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

KPK menemukan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan proyek-proyek di Kementerian Pertanian saat menggeledah kediaman CEO PT Mulia Knitting Factory Hanan Supangkat.