TEMPO Interaktif, Bandung - Tim gabungan pencari pesawat hilang dari Basarnas, tentara, Brigade Mobil, dan pencinta alam memburu lokasi sebuah obyek mencurigakan di hutan Bukit Gedogan yang terletak di kawasan Gunung Burangrang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu 19 November 2011.
Obyek tersebut diduga penanda lokasi jatuhnya pesawat Cessna milik Nusa Flying International School, Jakarta, yang menghilang dua hari lalu.
Dari pantauan Tempo, tim yang terdiri dari 40 orang itu mulai mendaki Bukit Gedogan dari hutan di sebelah selatan Situ Lembang sekitar pukul 12.15. Tim gabungan itu dipimpin Komandan Distrik Militer Purwakarta Letnan Kolonel Armed Fauzi Kamil.
"Dari hasil pemindaian dan pemotretan dari pesawat, ditemukan koordinat mencurigakan di hutan Bukit Gedogan yang terletak sedikit di bawah punggung rangkaian Gunung Burangrang sisi sebelah selatan. Koordinatnya sekitar 85', 65', 50' 60'," ujar Fauzi beberapa saat sebelum melakukan pendakian.
Tim dibekali seperangkat pelacak alat penerbangan, direction finder, RX3 DF. Alat pemindai berantena yang dipegang salah satu anggota Badan SAR Nasional ini mengeluarkan sinyal berupa bunyi yang cukup keras ketika ujungnya diarahkan ke hutan Gedogan.
"Tergantung pada kondisi medan, cuaca, dan pencarian nanti. Kalau perlu kami memasang tenda dan menginap di area penyisiran," kata Fauzi.
Fauzi mengatakan sebagian besar anggotanya ini adalah tim ketiga yang berangkat dari pos utama di Purwakarta. "Kami bergeser melakukan pencarian di kawasan sini (Situ Lembang dan Bukit Gedogan) karena dari hasil penyusuran sebelumnya, kecil kemungkinan pesawat itu jatuh di kawasan utara dan timur Gunung Burangrang," ujarnya.
Fauzi pun menyebut faktor cuaca yang kerap berubah menjadi mendung dan berkabut adalah kendala utama pencarian para korban selama ini. "Tadi pagi helikopter Basarnas sudah terbang dari Kalijati untuk memantau kawasan ini. Tapi, karena cuaca mendung akhirnya tak bisa mendekat ke lokasi," kata Fauzi.
"Tapi mudah-mudahan hari ini kami bisa mendapatkan kepastian tentang nasib para korban di bukit yang kami akan tuju sekarang," ujar dia lagi. Hingga kini tim masih melakukan penyisiran.
Sementara itu, dari informasi yang dihimpun, sedikitnya ada tiga tim gabungan lain selain tim Fauzi yang hari ini tetap memcari korban di hutan perbukitan di bagian tengah dan timur Gunung Burangrang sejak pagi tadi.
Tim gabungan tentara, mahasiswa, dan kelompok pencinta alam berjumlah total 50 orang antara lain menyusur kawasan hutan bukit Lawang Angin dan Gunung Sunda.
Seperti diketahui, penyisiran di sisi selatan kawasan Gunung Burangrang ini dilakukan menyusul belum berhasilnya pencarian korban di kawasan timur dan utara Gunung Burangrang, kawasan Gunung Tampomas, serta Cirebon selama ini.
Pesawat latih milik sekolah penerbangan itu sendiri terbang dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta dengan tujuan Cirebon pada Rabu pagi 15 November 2011, tapi kemudian menghilang.
Pesawat yang hilang kontak pada ketinggian 7.500 kaki dan diduga jatuh itu diawaki Kapten Partogi Sianipar, 25 tahun, sebagai instruktur, serta dua siswa, yaitu Muhamad Fikriansyah, 18 tahun, dan Agung Febrian, 30 tahun.
ERICK P. HARDI