TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Operasi Badan SAR Nasional, Sunarbowo, menyatakan, pencarian pesawat latihan Cessna yang hilang kontak sejak Rabu lalu masih terkendala cuaca. Hujan yang mengguyur wilayah pencarian, kemarin, membuat penyisiran terpaksa dihentikan.
“Kemarin dari jam 9 pagi awan sudah rendah. Jam 2 siang sudah hujan,” ujar Sunarbowo hari ini, Ahad, 20 November 2011. Akibatnya, Tim SAR batal masuk Gunung Burangrang lebih jauh. Demikian pula faktor cuaca mempengaruhi rencana pencarian hari ini. Keberangkatan Tim SAR dijadwalkan lebih siang.
“Hari ini perkiraan cuaca sangat jelek,” kata dia. Pencarian sulit dilakukan dalam keadaan hujan karena medan yang harus dilalui adalah pegunungan. Tim SAR berencana menyusuri Gunung Sangga Buana dan kawasan Jatiluhur, Jawa Barat, siang nanti.
Selama tiga hari ini, penyisiran telah dilakukan pada wilayah yang menjadi rute pesawat latihan, meliputi Gunung Burangrang, Gunung Singgalang, Desa Cikole, dan Situ Lembang, Jawa Barat. Sebanyak 300 personel Tim SAR dikerahkan dalam operasi tersebut. “Hasilnya masih nihil,” terang Sunarbowo.
Sunarbowo mengatakan, pihaknya pernah mendapat laporan masyarakat bahwa ada pesawat terbang rendah di Lembang. Namun setelah mencari ke lokasi tersebut, pesawat belum juga ditemukan. Kemarin, keluarga penumpang pesawat juga sempat ikut mencari pesawat bersama Tim SAR.
Pesawat Cessna hilang kontak, Rabu, 16 November lalu. Pagi itu pukul 07.40 WIB atau 00.40 UTC, pesawat latihan milik sekolah penerbangan swasta Nusa Flying International ini berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Bandara Budiarto, Curug, Tangerang. Pesawat dikemudikan Kapten Pilot Partogi dengan penumpang dua orang taruna, Fikri dan Agung.
Berdasar perhitungan, seharusnya pesawat sampai di Curug pukul 08.53 WIB atau 02.33 UTC. Tetapi pukul 08.19 WIB, pesawat tersebut putus kontak dengan landasan. “Terakhir kontak pukul 08.19, mereka di ketinggian 7.500 feet (kaki),” jelas Sunarbowo. Kontak terakhir terjadi ketika pesawat berada di area Pangkalan Udara Sukani, Jawa Barat.
ATMI PERTIWI