TEMPO Interaktif, JAYAPURA - Korban penembakan orang tak dikenal di areal Freeport, Timika, Papua, Jumat 18 November 2011 lalu, Ferry William Sainyakit, akhirnya dimakamkan di Pemakaman Umum Kristen Tanah Hitam, Jayapura, Ahad sore, 20 November 2011.
Jenazah William sebelumnya diterbangkan dari Timika dan disemayamkan di rumah duka di Jalan Bunda, Kotaraja, Jayapura. Jasad senior security PT Freeport itu disambut isak tangis keluarga yang menjemput.
William tewas terkena timah panas di wajah saat melintasi Mil 52, Jumat lalu. Saat kejadian, ia tengah mengemudikan mobil patroli yang membawa tiga penumpang anggota Brimob Detasemen B Mimika. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Kuala Kencana namun tak tertolong.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Polisi Wachyono mengatakan, pengejaran terhadap pelaku terus dilakukan. ”Kami kejar terus, tapi soal siapa pelakunya atau apakah pelakunya orang yang sama, ya tidak tahu. Bisa saja orang yang sama,” katanya.
Soal senjata yang digunakan, ia tidak mengetahuinya. “Saya belum tahu, ini kan masih dikejar,” ujarnya.
Baca Juga:
Perburuan aparat terbentur medan yang sulit. Wilayah Timika sendiri dikelilingi hutan lebat yang menyebabkan pelaku dengan mudah melarikan diri. “Itulah mengapa sampai sekarang belum ditangkap, kita masih terus melakukan penyelidikan,” katanya lagi.
Pekan lalu. Rabu 16 November 2011, sebuah mobil patroli Freeport jenis LWB, nomor lambung RP 29 yang dikemudikan security Freeport, Medi Pungas juga ditembaki saat berpatroli di kawasan Mile 51. Pelaku juga menyerang mobil truk kontainer dengan nomor lambung 02-663 yang dikemudikan Makasaum. Tewasnya William menambah daftar panjang jumlah korban meninggal akibat diserang kelompok bersenjata.
Setidaknya terjadi 7 insiden penembakan di areal pertambangan PT Freeport selama dua bulan terakhir. Penembakan pertama terjadi di Mile 35, 36, 37, 40, 42 dan 51. Lokasi penembakan berdekatan dan berada di ruas jalan yang sama.
JERRY OMONA