Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Adu Tangkas Pesawat Model di Kampus ITB

image-gnews
TEMPO/Budi Yanto
TEMPO/Budi Yanto
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Suara pesawat itu meraung-raung di dalam gedung serbaguna Institut Teknologi Bandung. Hanya dalam waktu 22 detik, tiga bungkus plastik berisi beras dilepaskan untuk mencapai target. Sayang, hanya satu yang mengenai target.

"Kami hanya bisa ambil penilaian dari waktu karena berat pesawat sudah maksimal," kata Anggoro, pilot pesawat yang terbuat dari bahan campuran
styrofoam dan plastik. Pesawat ciptaan tim Glorius ini berasal dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.

Lain halnya dengan pesawat Masa #1 buatan tim alumni Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Pesawat yang suara baling-balingnya nyaris tak terdengar ini berhasil menjatuhkan beras dalam bungkus plastik seberat 15 gram di bidang merah lingkaran. Tak pelak, penonton dan puluhan peserta Indonesian Indoor Aerial Robot Contest 2011 bertepuk tangan.

Lomba pesawat model buatan sendiri itu berlangsung di kampus ITB pada Rabu pekan lalu. Kontes tahunan sejak 2008 yang digelar Himpunan Mahasiswa Teknik Penerbangan serta Program Studi Aeronotika dan Astronotika ITB tersebut menarik minat 33 tim peserta. Panitia membagi kategori untuk pelajar SMA sederajat, perguruan tinggi, dan kalangan umum.

Setiap tim maksimal beranggotakan empat orang. Mereka berbagi tugas sebagai pengendali atau pilot lewat remote control, co-pilot yang memandu penerbangan dan menjatuhkan muatan berukuran 50 x 30 x 20 milimeter di target sasaran, sisanya sebagai teknisi pesawat.

Mereka mendapat jatah 2 menit untuk persiapan di landasan, dan terbang selama 5 menit. Misinya adalah menjatuhkan muatan pada tiga target sasaran. Pesawat bisa bolak-balik mengambil muatan atau dibawa sekaligus untuk dijatuhkan. Umumnya peserta mengambil cara pertama. Ada yang tuntas, ada pula yang tak berhasil menjatuhkan muatan hingga waktu habis.

Aturan lomba kali ini berbeda dengan sebelumnya. Kini pesawat tak lagi menjalankan misi sebagai alat pengintai (surveillance), melainkan pembawa barang dan menjatuhkannya ke target sasaran.

Pemain dan penonton boleh saja mengartikannya sebagai pesawat pengebom. Sebab, seluruh pesawat dirancang memakai sayap laiknya pesawat tempur. Adapun desain yang memakai sayap lebar mirip pesawat siluman. Tentu saja semuanya tetap memakai baling-baling di moncongnya agar bisa mengudara.

Perubahan regulasi itu, kata ketua panitia Yuhusa Setyo, dilakukan karena banyak kamera kecil yang rusak pada lomba serupa tahun lalu akibat terjatuh dari badan pesawat peserta lomba. Kamera tersebut dipakai sebagai alat pengintai. Hasil penglihatan pesawat tersebut kemudian harus "dibaca" oleh anggota tim lainnya lewat tampilan di layar monitor, kemudian dituliskan. "Regulasi lomba sekarang mengadopsi aturan dari Japan Society of Aeronautics and Space Sciences," ujarnya.

Berat pesawat dibatasi tak lebih dari 200 gram. Aturan lomba membebaskan dimensi dan bahan pesawat, seperti dari batang karbon, styrofoam, plastik pembungkus buah di supermarket, atau kayu balsa. Keringanan pesawat nantinya dihitung bersama lama terbang, massa pesawat, nilai target, serta berapa kali pesawat jatuh (crash). Take off dilakukan lewat landasan, bukan dilepas oleh tangan co-pilot, karena masuk hitungan.

Area terbang pesawat berukuran panjang 30 meter, lebar 25 meter, dan tinggi 10 meter. Di sekeliling arena dipasangi jaring. Jika pilot kurang awas dan terampil, pesawat bisa tersangkut. Meski begitu, masih ada segelintir pesawat yang selamat dari jaring dan masuk kembali ke arena karena terbang di ketinggian lebih dari 10 meter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di dalam arena, dipasang juga rintangan tiga gunung. Bentuknya masing-masing berupa kerangka bambu sepanjang 5 meter berbentuk segitiga yang dilapisi jaring setinggi 1,5 meter. Dari atas, rangkaian gunung itu berbentuk huruf Y.

Di balik rintangan gunung itu, terdapat tiga lingkaran target. Lingkaran terluar berwarna merah yang bergaris tengah 2 meter bernilai 50. Lingkaran kedua di dalamnya yang berwarna kuning dan bergaris tengah 1 meter bernilai 75.

Lingkaran target utama di tengah yang berwarna biru memiliki nilai sempurna 100. "Penilaian juri pada posisi terakhir benda yang dijatuhkan di lingkaran target," kata mahasiswa Jurusan Aeronatika dan Astronotika ITB 2008 tersebut.

Tantangan terberat berada di tangan pilot. Selain harus berkonsentrasi penuh untuk menerbangkan pesawat dengan kecepatan lambat seperti orang berjalan dan manuver, pilot harus sigap menjatuhkan muatan saat berada di atas target. "Susahnya di situ, saya terlalu berfokus ke terbang, jadinya susah dropping," kata Rizki Indra Pratama, 16 tahun, salah seorang peserta.

Menurut Yuhusa, peluang meraih target lebih besar jika pesawat bisa terbang dengan kecepatan pelan. Cara itu memerlukan kondisi pesawat yang stabil. "Rentang pesawat yang sayapnya panjang lebih stabil, tapi jadi agak susah dikontrol sehingga, kalau belok, tidak bisa langsung," katanya.

Adapun bahan pesawat masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Pesawat ringan tapi harga pembuatannya mahal bisa terwujud dengan memakai lembaran plastik dan batang karbon sebagai rangka. Bahan styrofoam, kata Yuhusa, agak susah dibentuk tapi sangat murah. Adapun kayu balsa lebih rumit. Namun strukturnya bisa mirip seperti pesawat sungguhan.

Setelah bertarung dari pagi hingga sore, gelar juara kategori SMA akhirnya diraih SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. SMA 1 Denpasar dan SMA 14 Bandung berbagi tempat sebagai runner-up dan pemenang ketiga. Tim Masa #1 menyandang juara pertama kategori umum, sedangkan tim Glorius meraih juara kedua, dan Garuda Team 3 ada di peringkat ketiga.

Di kelompok perguruan tinggi, juara pertama dan kedua jatuh ke tim asal Universitas Kristen Maranatha, Bandung, yaitu Garuda 1 dan Moon. Tim Garuda 2 dari Institut Teknologi 10 Nopember, Surabaya, harus puas di tempat ketiga.

Dewan juri juga memilih Andre Wibowo dari tim Leviosa asal Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, sebagai pilot terbaik; tim Masa #1 meraih penghargaan untuk presentasi terbaik; dan pesawat Srikandi V2 milik tim Inhuman asal Teknik Penerbangan ITB mendapatkan desain pesawat terunik. "Selain untuk menyalurkan hobi dan belajar, lomba ini untuk ajang praktek menerapkan teori kuliah," kata Yuhusa.


ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

11 jam lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.


Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

19 jam lalu

Ketua RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Taufiq Supriadi, ketika ditemui Tempo pada Senin, 22 April 2024.
Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).


Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

2 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemaparan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Rapat tersebut membahas isu faktual Penanganan korban Gangguan Ginjal Akut (GGAPA), penanganan penyakit menular di Indonesia seperti dengue, tuberkulosis, monkey pox, hepatitis, dan penanganan penyakit tidak menular seperti kesehatan jiwa, diabetes, dan kanker, serta penanganan beberapa kasus malpraktik di rumah sakit. TEMPO/M Taufan Rengganis
Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.


Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

5 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB.Instagram
Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

6 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

8 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

9 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

10 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

10 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

11 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.