TEMPO Interaktif, Jakarta - Tak hanya menggandeng para mantan jenderal, Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie ternyata juga menyewa jasa lembaga survei untuk mengukur kansnya menjadi presiden pada 2014.
Lembaga survei yang digandeng adalah Lingkaran Survei Indonesia pimpinan Denny J.A. Denny menyebutkan angka Rp 500 juta untuk sekali survei saja. “Survei itu hanya appetizer (makanan pembuka),” kata Denny.
Menu utama, kata Denny, jauh lebih mahal. Aburizal harus mengeluarkan duit lagi untuk strategi pemenangan, pemilihan isu, pemilihan target pemilih. Semua itu dieksekusi melalui iklan media, baliho, kampanye dari pintu-ke pintu, serta program percontohan.
Sumber Tempo di Golkar mengatakan, Ical—sapaan Aburizal Bakrie—menyiapkan dana Rp 200 miliar sejak awal tahun ini buat menggenjot popularitasnya. Selain ditabur dalam bentuk iklan dan baliho, duit itu dipakai untuk membiayai proyek bertajuk “Ayo Bangkit”.
Denny tak membantah nilai proyek itu. Tapi ia memastikan mereka yang tak punya kantong tebal mustahil akan muncul sebagai petarung tangguh pada 2014. “Biayanya akan satu setengah kali lebih mahal dari 2009,” katanya.
Baca selengkapnya di Begawan Penyokong Aburizal di Majalah Tempo. Baca juga, Siapa Jenderal yang Digandeng Ical?.
PRAMONO, TOMY ARYANTO