Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dahlan Iskan: Soto Enak Jangan Dicampur Rawon Enak

image-gnews
Dahlan Iskan. TEMPO/Tony Hartawan
Dahlan Iskan. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bekas Menteri BUMN Soyan Djalil mengaku bahwa salah satu penghambat kinerja badan usaha milik negara adalah birokrasi. “Banyak masalah (yang berpengaruh terhadap kinerja BUMN) yang berasal dari luar Kementerian,” ujar Sofyan yang kini menjadi penasihat Wakil Presiden bidang perencanaan strategis itu.

Sofyan dan dua pemberi lain bicara dalam diskusi “Transformasi BUMN Menuju Pentas Global”, Selasa 23 November 2011, di Hotel Kempinski Jakarta. Diskusi itu merupakan kerja sama antara kelompok Tempo dan IRAI (Independent Research Advisory Indonesia).

Tampil sebagai pembicara pertama di sesi kedua, Sofyan mengatakan intervensi politik merupakan salah satu masalah itu. “Saya dulu pernah mengancam akan mundur ketika ada intervensi politik. Tapi akhirnya hal itu berlalu,” ucap Sofyan.

Di mata bekas menteri ini secara institusi banyak BUMN yang sudah bagus. Potensi pertumbuhannya pun menjanjikan. Tapi ada satu masalah besar, ”BUMN tak melihat lagi bahwa ada masalah.” Sofyan setuju dengan ungkapan Menteri BUMN Dahlan Iskan bahwa di dalam 142 BUMN yang ada sekarang ini banyak sekali orang pintar dan itu melahirkan racikan yang aneh. Dahlan mengumpamakan seperti soto yang enak, tapi dicampur dengan rawon yang enak, akhirnya melahirkan rasa yang tak jelas.

Sofyan memuji langkah-langkah Dahlan Iskan yang dinilainya sebagai transformasi besar. “Saya dulu lebih banyak menyelesaikan soal secara parsial, tapi Pak Dahkan ini benar-benar transformasional." Dalam masa kepemimpinan Sofyan Djalil, banyak anak muda yang ditunjuknya menjadi CEO BUMN. Dia mendudukkan Jimmy Gani, seorang pemilik perusahaan konsultan, menjadi Dirut Sarinah. Bekas Managing Director Citibank Ignatius Jonan direkrut menjadi Dirut PT Kereta Api. Bekas Direktur Investment Banking JP Morgan Hendi Prio Santoso diangkat menjadi Dirut Perusahaan Gas Negara. Rudiantara yang dulunya eks Rajawali Group didapuk menjadi Wakil Dirut PLN.

Dahkan Iskan dinilainya akan membuat lompatan lebih besar. Namun, ”Saya berharap orang-orang BUMN tidak menjadi bingung dengan lompatan-lompatan dia. Kalau Pak Dahlan sukses mentransformasi BUMN, saya kira dia pantas mentransformasi Indonesia,” kata Sofyan Djalil.

Sumaryanto Widayatin, Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN, juga tampil bicara di sesi kedua semalam. Kadangkala, menurutnya, BUMN terjebak regulasi yang dibuatnya sendiri. Maka pemikiran out of the box sangat penting dilakukan untuk mendongkrak kinerja BUMN.

Salah satu hasil pemikiran out of the box itu adalah proyek jalan tol “Interchange Ngurah Rai”, yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai dan Tanjung Benoa sepanjang lebih 10 kilometer. Tadinya proyek ini akan didanai lewat APBN, tapi akhirnya dengan membangun konsorsium BUMN proyek ini tak perlu lagi menggunakan dana APBN.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konsorsium itu terdiri atas PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang memegang 60 persen saham, kemudian ada PT Pelindo III yang punya 20 persen saham, PT Angkasa Pura I (Persero) dengan 10 persen, PT Wijaya Karya (Persero) lima persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dua persen, dan PT Hutama Karya (Persero) Tbk dua persen. Adapun Bali Tourism Development Center memiliki satu persen saham. Penandatanganan perjanjian konsorsium dilakukan pada Mei lalu. Proyek ini diharapkan selesai sebelum KTT Apec di Bali pada 2013 mendatang.

“Kami bisa membangun di atas rawa-rawa dan lahan tak produktif tanpa merusak lingkungan,” ujar Sumaryanto yang menunjuk kerja sama BUMN itu sebagai terobosan out of the box. Dia berharap penyelesaian 24 ruas jalan tol yang sekarang mangkrak akibat pembebasan tanah macet itu dilakukan dengan terobosan yang sama.

Pengamat ekonomi Aviliani mengatakan bahwa target pemerintah mendongkrak aset BUMN dari Rp 2.500 triliun saat ini menjadi Rp 11.000 triliun dalam lima tahun mendatang bukanlah hal yang tak bisa dicapai. Secara makro, menurut pengamat INDEF ini, 22 sektor pembangunan Indonesia membutuhkan dana investasi Rp 4.000 triliun. Proyek infrastruktur saja membutuhkan Rp 1400 triliun.

Dengan memperbaiki kinerja BUMN, Aviliani yakin ekonomi Indonesia akan bertumbuh lebih baik. “Tanpa sumbangan BUMN saja Indonesia akan tumbuh 6,2 persen pada tahun depan. Dengan memperhitungkan kinerja BUMN, pertumbuhan itu bisa menjadi 7 persen,” katanya.

Avialiani mengatakan BUMN perlu memanfaatkan beberapa keuntungan dari keadaan ekonomi mendatang ini. Dengan tingkat inflasi rendah dan kemungkinan rating investasi Indonesia meningkat, BUMN perlu melakukan investasi besar. Investasi itu bisa dengan cara memperkuat public partnership. BUMN perlu mencari cara agar dana investasi tersedia. “Tidak hanya dengan cara menjual saham seperti yang dilakukan Krakatau Stell atau Garuda Indonesia, tapi banyak cara yang lain,” ujarnya.

Maka, Aviliani menyarankan agar lima tahun mendatang ini benar-benar menjadi masa investasi bagi BUMN. Untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan proyek, Aviliani mengusulkan pemerintah menerbitkan Keputusan Presiden agar jalannya proyek lebih cepat. “Terlalu lama bila setiap kali harus menunggu undang-undang.” Dalam kasus jalan tol, contohnya, keluhan dalam pelaksanaan proyek adalah pembebasan tanah. Sampai sekarang UU Pembebasan Tanah belum juga rampung di Dewan Perwakilan Rakyat.

TH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

5 Februari 2024

BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity


Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

22 Mei 2023

Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik


Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

16 Maret 2023

Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.


Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

12 Februari 2023

Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.


Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

6 Februari 2023

Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital


Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

6 Februari 2023

Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.


Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

22 Januari 2023

Erick Thohir terbilang orang lama dalam dunia olahraga termasuk sepak bola. Ia pernah menjadi Ketua Umum PP Perbasi pada 2006-2010. Selain memegang jabatan dalam organisasi, ia juga ikut berbisnis dalam dunia sepak bola. Ia pernah menjadi Wakil Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat pada 2011. Menteri BUMN itu diketahui pernah membeli saham DC United, Amerika Serikat. Pada 2013, ia juga berhasil mengakuisisi klub kelas dunia, Inter Milan. Kini, ia berbisnis bersama klub Liga Inggris, Oxford United dan tim lokal Persis Solo. TEMPO/Tony Hartawan
Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja apik Pelindo merupakan kerja keras jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai Pelindo.


Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

10 Januari 2023

Gedung BRI di Sudirman, Jakarta.
Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

Melalui kinerja Wealth Management yang progresif selama 2022, BRI juga berhasil mendapat sejumlah penghargaan.


Tunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun

3 Januari 2023

Tunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun

BRI mampu menjaga pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang solid.


Kinerja Saham Bank Mandiri Menguat

13 Oktober 2022

Kinerja Saham Bank Mandiri Menguat

Sempat anjlok hingga Rp 3.760 per lembar saham pada Mei, kini saham Bank Mandiri menguat jadi Rp 9.600.