TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pertahanan masih merampungkan rencana pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dari beberapa negara Eropa.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyebutkan saat ini rencana pembelian masih dinegosiasikan oleh Angkatan Darat. "Kami sejauh ini belum tahu persis rinciannya karena kan urusannya juga banyak," ujar Purnomo usai menjadi pembicara pada seminar ketahanan energi di Jakarta.
Menurut Purnomo, tim dari AD masih merumuskan harga, jumlah, dan jenis alutsista yang akan dibeli, apakah baru atau bekas pakai. Termasuk menentukan spesifikasi alutsista yang akan dibeli. "Yang baru diputuskan itu membeli main battle tank dan itu tank berat," lanjut Purnomo.
Salah satu alutsista yang kini dibidik pemerintah, kata Purnomo, adalah tank Leopard milik angkatan darat Jerman. Selain itu, dibidik helikopter Apache. Namun, menurut Purnomo, untuk memutuskan membeli, banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan tidak sekadar harga murah.
Purnomo menambahkan, syarat alutsista yang akan dibeli ini minimal harus memiliki masa pakai 20 tahun setelah di-upgrade. Negara-negara yang akan dijajaki dalam pembelian alutsista ini adalah Prancis, Belanda, Jerman, Italia, dan Spanyol. Negara-negara Eropa ini belakangan tengah mengurangi anggaran militernya. Mereka pun berencana melepas sebagian peralatan tempur yang masih terbilang canggih dengan harga murah.
Mengenai anggaran, menurut Purnomo, tidak ada anggaran baku, fleksibel, tergantung jumlah yang akan dibeli. Namun tentu saja tidak melebihi budget pembelian alutsista yang ditargetkan selesai pada 2014.
Saat ini, Kemenhan masih menunggu inventarisasi alutsista yang dibutuhkan Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Penambahan alutsista ini merupakan bagian dari reformasi jilid dua untuk reformasi alutsista. "Hanya sekarang belum diputuskan jumlah pembelian dari Eropa berapa dan anggarannya berapa."
Untuk penambahan, menurut Purnomo, tergantung jenis alutsista yang dibutuhkan. Tidak fokus pada satu negara saja. Misalnya untuk penggantian pesawat F-27, pemerintah mendapat banyak tawaran sebelum akhirnya diputuskan membeli CN 295 dari Spanyol. Begitu juga dengan memutuskan pembelian main battle tank. "Jadi, kami tidak pagi-pagi memutuskan membeli Leopard karena itu tidak boleh."
Rencana pembelian main battle tank pun, menurut Purnomo, untuk menyempurnakan alutsista yang saat ini sudah dimiliki dari jenis light tank dan medium tank. Pemerintah lebih memfokuskan pada pembelian heavy tank. "Tetapi sekali lagi, perumusannya ada di AD sesuai kebutuhan mereka."
IRA GUSLINA