TEMPO Interaktif, Tenggarong - Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Markas Besar Kepolisian RI Komisaris Jenderal Sutarman menyatakan hingga kini polisi telah memeriksa tujuh orang terkait ambruknya jembatan Kartanegara di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Dia menyebut tujuh orang tersebut masing-masing dari pekerja lapangan, Dinas Pekerjaan Umum Kutai, dan tiga korban selamat. "Belum bisa kami simpulkan," kata Sutarman kepada wartawan di posko tim SAR pencarian korban di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Ahad, 27 November 2011.
Menurut dia, keberadaan Bareskrim di Kutai untuk membantu pengungkapan runtuhnya jembatan sepanjang 710 meter ini. Selama berada di Kalimantan Timur, Jenderal Bintang Tiga itu menargetkan segera mengungkap perkara ini secepatnya.
"Bukti masih kami kumpulkani di lapangan, rusaknya seperti apa dan kami sudah mengumpulkan keterangan saksi," ucap dia.
Untuk mengusut penyebab runtuhnya jembatan, Mabes Polri menurunkan tim dari Laboratorium dan Forensik (Labfor) sebanyak 6 orang dan ke lokasi runtuhnya jembatan. Namun Sutarman menyebutkan terdapat beberapa kendala di lapangan yang menyulitkan pendalaman pemeriksaan.
"Tim labfor mau masuk takut (jembatan) roboh, jadi belum bisa mengungkap secara dalam. Ada kendala teknis karena masih khawatir akan roboh," katanya.
Jembatan Kartanegara ambruk kemarin, sehingga mobil yang berada di jembatan tersebut masuk ke Sungai Mahakam. Akibatnya empat orang tewas dan puluhan lainnya hilang.
FIRMAN HIDAYAT