TEMPO Interaktif, Balikpapan - Sebanyak 18 jenazah sudah berhasil ditemukan dalam proses pencarian korban bencana runtuhnya jembatan emas di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Para korban ditemukan di sekitar lokasi reruntuhan jembatan serta hanyut oleh arus Sungai Mahakam.
"Sudah berhasil ditemukan sebanyak 18 jenazah korban runtuhnya jembatan Tenggarong," kata Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Timur, Komisaris Besar Wisnu Sutirta, Selasa 29 November 2011.
Proses identifikasi, kata Wisnu, dilakukan personel kepolisian di lapangan bersama masyarakat. Informasi terakhir, seluruh korban ini sudah diketahui identitasnya yang mayoritas merupakan warga Kutai Kartanegara dan Samarinda.
Wisnu mengatakan prioritas utama kepolisian adalah proses pencarian serta identifikasi seluruh korban bencana. Polisi mendapatkan bantuan pencarian korban dari Basarnas, TNI, pemerintah daerah dan masyarakat.
Polisi tidak membatasi jangka waktu pencarian korban. Proses pencariannya sendiri masih terganjal dua pilar utama jembatan yang dikhawatirkan runtuh sehingga membahayakan para penyelam.
"Sementara memang dihentikan, pilar ini perlu dirobohkan atau dikuatkan sementara agar tidak membahayakan petugas," ujarnya.
Memasuki hari ketiga pencarian, para korban semakin bertambah. Secara bergelombang ditemukan korban dengan kondisi mayat sudah mengenaskan.
Jembatan Kutai Kartanegara yang menghubungkan Kecamatan Tenggarong Seberang dan Kecamatan Tenggarong itu ambruk pada Sabtu 26 November 2011. Sebanyak 33 orang sudah dilaporkan hilang sehubungan peristiwa bencana ini.
SG WIBISONO