TEMPO Interaktif, BANDUNG - Ujicoba sistem Loopline, jalur melingkar Kereta Komuter Jakarta, berimbas pada bergesernya jadwal perjalanan KA Argo Parahyangan Bandung-Jakarta. "Agar grafik perjalanan (kereta api) ini sinergi," kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung, Bambang S Prayitno di ruang kerjanya, Jumat, 2 Desember 2011.
Jadwal kereta ini, baik yang berangkat dari Bandung atau Jakarta disesuaikan dengan frekwensi kereta komuter yang makin banyak. Penyesuaian jadwal baru kereta ini berlaku sejak 1 Desember 2011, bersamaan dengan uji coba sistem Loopline Jakarta.
Jadwal baru KA Argo Parahyangan rata-rata bergeser hingga setengah jam. Jadwal keberangkatan kereta dari Bandung yakni asalnya pukul 05.30 WIB bergeser jadi 05.00 WIB, pukul 11.30 WIB menjadi 12.00 WIB, pukul 15.00 WIB menjadi 14.30 WIB, serta pukul 20.05 WIB menjadi 19.50 WIB. Jadwal kereta itu dari Stasiun Gambir Jakarta pukul 09.15 WIB menjadi 08.25 WIB, pukul 16.15 WIB menjadi 15.50 WIB, serta 19.00 WIB jadi 17.50 WIB.
Layanan KA Argo Parahyangan juga menambahi jadwal tentatif, mengantisipasi melonjaknya penumpang khusus untuk akhir pekan. Kereta tambahan dipersiapkan untuk pemberangkatan hari Sabtu pukul 08.45 WIB dan Senin pukul 04.00 WIB.
Menurut Bambang, perubahan jadwal kereta itu untuk menyiasati padatnya frekwensi kereta komuter Jakarta. Semua jadwal pemberangkatan KA Argo Parahyangan itu mengambil peluang slot kosong, waktu persilangan, hingga akhirnya dipercepat. "Ketika memasuki Cikarang, Bekasi, sudah mulai tersendat (masuk Jakarta)," katanya.
Selain menyiasati padatnya jadwal kereta komuter, perubahan itu juga untuk mengikuti selera pasar. Dia membidik, jadwal baru itu berdekatan waktunya dengan waktu "bubaran" pekerja kantoran. "Agar kalau sampai Bandung, tidak terlalu malam," kata Bambang.
Bambang mengatakan, pihaknya awalnya menginginkan agar perubahan ini bisa mempercepat waktu tempuh kereta hingga 2,5 jam untuk rute itu. Tapi, katanya, target itu tidak bisa terpenuhi karena penambahan frekwensi perjalanan kereta komuter Jakarta. "Jadi masalah tersendiri ketika harus masuk ke Gambir tepat waktu, karena kereta komuternya di Jakarta cukup banyak," katanya.
Akhirnya, jadwal baru yang ditetapkan manajemen PT Kereta Api Indonesia itu hanya sanggup memangkas waktu tempuh jadi lebih cepat antara 5 menit sampai 10 menit. Rata-rata waktu tempuh kereta itu kini 3 jam 6 menitan.
Untuk kereta jarak jauh lainnya yang dioperasikan PT KAI Daerah Operasi II Bandung, tidak mengalami perubahan jadwal pemberangkatan. Kecuali KA Malabar Bandung-Malang yang malah mengalami pemangkasan waktu tempuh.
Dia mencontohkan, waktu tempu KA Malabar dari Bandung menuju Malang yang biasanya 17 jam 7 menit menjadi hanya 15 jam 19 menit. Walhasil, jadwal kedatangan kereta itu bergeser. Asalnya tiba di Bandung pukul 08.37 WIB menjadi lebih cepat, pukul 06.49. Begitu juga jadwalnya ketika tiba di Malang, biasanya pukul 08.11 WIB menjadi pukul 07.04 WIB.
Bambang mengatakan, pemangkasan waktu tempuh itu disebabkan pengurangan sejumlah perjalanan kereta yang dilintasi KA Malabar. "Waktu tempuhnya jadi lebih singkat," katanya.
Menurutnya, pada pengujian jadwal baru kereta, hingga hari ini berjalan lancar, kendati masih ada keterlambatan kereta yang tiba di stasiun dalam hitungan menit, yang masih dalam batas toleransi. "Tidak ada penumpukan penumpang," kata Bambang.
Kendati, diakuinya ada sejumlah keluhan penumpang, terutama untuk perubahan jadwal di kereta-kereta komuter dan kereta jarak sedang yang beroperasi di wilayah Daerah Operasi II Bandung. Di antaranya, paparnya, penumpang yang menggunakan KA Cianjur-Padalarang, tidak ada jadwal kereta yang bisa langsung menyambungnya. "Itu akan kita akomodir, kita atur khusus pas jam kerja," kata Bambang.
AHMAD FIKRI