Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Layar Sentuh di Bilik Suara dari ITB

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif,:- Tenda-tenda tim sukses calon Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung meluber hingga ke Jalan Ganeca. Pemilihan Ketua Alumni yang berlangsung Sabtu pekan lalu itu dimenangi Sumaryanto Widayatin. Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik di Kementerian Badan Usaha Milik Negara ini terpilih melalui proses pemilihan langsung dengan meraih 3.142 suara.

Pemilihan Ketua Ikatan Alumni ITB periode 2011-2015 itu serentak dilakukan di 30 kota Tanah Air. Khusus di Jakarta dan Bandung, proses demokrasi itu menggunakan 22 mesin electronic voting buatan ITB serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Pada 21 November lalu, mesin itu diujicobakan di Jakarta dan Bandung. Dalam simulasi pemilihan di gedung BPPT, Jakarta, yang diikuti 432 alumnus ITB dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi itu, Sumaryanto unggul atas calon lain.

"E-voting yang diterapkan saat ini sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2005 mengenai pemilihan umum yang berlaku di Indonesia serta kompatibel 100 persen dengan sistem pemilihan manual yang selama ini dilakukan," ujar Kepala BPPT Marzan A. Iskandar.

Mesin e-voting di Jakarta, yang berjumlah delapan unit, merupakan buatan ITB dan BPPT. Pemilih tinggal menunjuk calon pilihannya pada layar sentuh di bilik suara. Sedangkan 14 unit yang digunakan di Bandung buatan Laboratorium Fisika Instrumen ITB.

Mesin terakhir ini lebih sederhana dengan tombol. Sekali pencet, pilihan tak bisa diulang untuk diganti. "Tujuannya agar pemilih sudah benar-benar siap akan pilihannya," kata Maman Budiman, dosen fisika instrumen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB, yang membuat mesin e-voting. Jika ragu-ragu atau memilih golput di dalam bilik suara, pemilih bisa memencet tombol abstain.

Mesin ini berupa kotak logam seperti tas koper yang ditidurkan. Panjangnya 45 sentimeter, lebar 30 sentimeter, dan tingginya 15 sentimeter. Lima tombol di sisi kiri pada bagian atas mesin, yang bersanding dengan nomor urut calon, nama, dan foto wajahnya, berjejer ke bawah.

Tombol terbawah untuk pemilih abstain. Lalu ada lubang sepanjang 10 sentimeter di bagian kanan bawah. Lubang itu tempat keluar kertas cetakan hasil pilihan atau semacam bukti tertulis seperti setelah melakukan transaksi lewat anjungan tunai mandiri (ATM).

Cara kerjanya sederhana dan mudah agar bisa dipakai orang banyak. Setelah lampu pada bilik suara menyala pertanda sistem telah siap, pemilih tinggal memencet tombol sesuai dengan pilihannya. Setelah itu, petugas control unit, yang duduk di meja seberang bilik, akan mematikan lampu sekaligus program pencacahan mesin.

Cara ini dimaksudkan menutup kemungkinan pilihan ganda atau pengulangan. Selanjutnya, pemilih diminta menunggu sebentar dan membawa kertas hasil cetakan pilihannya ke kotak suara. Kotak yang dibuat dari bahan akrilik tembus pandang itu berada tak jauh dari bilik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Contoh tulisan pada kertas resi itu berbunyi: "Anda telah memilih kandidat nomor urut 2 (Hermanto Dardak). Terima kasih atas partisipasi Anda". Di bagian bawahnya tertulis "3 Desember 2011". Cetakan itu berasal dari printer mesin kasir di dalam kotak.

Menurut Maman, kertas kecil dan licin itu sebagai cadangan untuk penghitungan manual jika diperlukan, juga sebagai akuntabilitas ke pemilih. "Ini untuk meyakinkan pemilih bahwa pilihannya benar-benar masuk hitungan panitia," katanya.

Untuk menyimpan data suara pemilih, Maman memakai microchip jenis erasable programmable read only memory. Chip itu dipasang di micro-controller pada mesin control unit, yang dijaga seorang petugas. Sistem yang tertanam (embedded system) itu ada pada, misalnya, mesin penyejuk udara dan kulkas.

Dosen yang terlibat dalam tim teknis kartu tanda penduduk elektronik di Indonesia itu sengaja tak memakai personal computer karena berbagai pertimbangan. Untuk tugas pencacahan saja, kata dia, mesin lebih efektif dengan chip. Selain itu, keamanan data lebih terjamin karena read only memory hanya bisa dibaca. Isinya tak bakal bisa diutak-atik untuk ditambah, dihapus, atau diganti. Data itu pun hanya bisa dibuka lewat program khusus.

Program sebagai kunci data itu dibuat Maman, dan hanya ia sendiri yang berwenang memegangnya. Isi data juga dijamin aman dari serangan virus karena sistemnya tertutup. Berbeda dengan personal computer, yang memakai sistem operasi terbuka dan memakai program random access memory (RAM). Sistem di dalam hard disk komputer itu bisa dipakai oleh siapa pun. Sedangkan program RAM memungkinkan penggunanya membaca, menulis, atau mengubah datanya. Sistem itu, katanya, tidak steril.

Lagi pula, kalau aliran listrik mati, hard disk komputer perlu waktu agak lama untuk bisa bekerja kembali dari awal. Risiko data hilang juga terbuka ketika komputer mengalami hang. "Kalau pakai chip, mesin langsung bekerja lagi waktu listrik menyala. Sistemnya juga enggak bakal terganggu ketika dipakai lama karena embedded system tak boleh hang," katanya.

Untuk mengantisipasi agar data pemilu tetap aman walau kotak control unit dicuri orang dengan tujuan tertentu, Maman telah menyiapkan mesin agar bisa tersambung langsung dengan Internet. Jadi hasil suara bisa langsung dikirim ke server atau database pusat.

Jika di lokasi tidak ada atau sulit diperoleh jaringan Internet, Maman menyiapkan pengamanan kotak control unit, yaitu dengan menanam GPS dan GSM serta baterai. Jadi kotak yang dicuri akan segera diketahui lokasinya.


ANWAR SISWADI

Iklan

ITB


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

2 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemaparan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Rapat tersebut membahas isu faktual Penanganan korban Gangguan Ginjal Akut (GGAPA), penanganan penyakit menular di Indonesia seperti dengue, tuberkulosis, monkey pox, hepatitis, dan penanganan penyakit tidak menular seperti kesehatan jiwa, diabetes, dan kanker, serta penanganan beberapa kasus malpraktik di rumah sakit. TEMPO/M Taufan Rengganis
Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.


Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

2 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB.Instagram
Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

4 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

6 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

6 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

8 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

8 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

8 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.


ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

9 hari lalu

Logo ITB
ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.


ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

9 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

Lokasi UTBK akan menggunakan kampus ITB di Jalan Ganesha dan dua sekolah yang berdempetan tempatnya, yaitu SMAN 3 dan SMAN 5.