TEMPO Interaktif, TENGGARONG:-- Kepolisian Resor Kutai Kartanegara akan memanggil paksa Direktur PT Bukaka Teknik Utama, Sofiah Balfas, jika kembali mangkir memenuhi panggilan penyidik.
Kamis 8 Desember 2011 merupakan panggilan kedua yang dilayangkan pihak kepolisian. "Tak hadir, alasannya sedang diperiksa oleh instansi lain, selain polisi," kata juru bicara Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, Komisaris Besar Antonius Wisnu Sutirta, kemarin.
Sofiah diperiksa sebagai kontraktor yang mengerjakan pemeliharaan Jembatan Mahakam II, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Jembatan itu ambruk ketika dilakukan pemeliharaan dan perbaikan oleh Bukaka pada 26 November lalu.
Wisnu menjelaskan, kepolisian akan melakukan panggilan ketiga kepada Sofiah pada Selasa pekan depan. "Jika sampai panggilan ketiga tetap tak hadir, ada upaya paksa dari polisi." Dia menambahkan, pemeriksaan Sofiah sangat penting untuk bahan penyidikan polisi. "Semua pihak yang terkait akan diperiksa, perusahaan yang mengerjakan juga diperiksa."
Sampai kemarin polisi sudah memeriksa 40 saksi terkait dengan ambruknya jembatan. Namun penyidik belum merilis siapa tersangka dalam kejadian ini. Wisnu menambahkan, pihak paling bertanggung jawab adalah Bukaka sebagai kontraktor.
Menanggapi ancaman panggilan paksa, Direktur Utama Bukaka Teknik Utama Irsal Kamaruddin menjamin Sofiah bakal memenuhi panggilan penyidik. "Kami tak akan lari dari tanggung jawab. Kami akan datang minggu depan," ujarnya kemarin.
Alasan utama Sofiah tak memenuhi panggilan polisi, kata Irsan, masih dibutuhkan oleh tim pengkajian dari berbagai universitas. Tim ini dibentuk Kementerian Pekerjaan Umum.
Dia menambahkan, surat panggilan pertama ditujukan kepada Sofiah dan M. Syahrial Fahrurrozi. Syahrial adalah pegawai Bukaka yang mengetahui ihwal perencanaan pekerjaan dalam kontrak. Karena Sofiah berhalangan, Bukaka mengutus pegawai pemasaran, Hendra, ke penyidik. "Surat resmi saya kirimkan kepada Polres Kutai," kata Irsal.
Tak hanya mengusut penyebab ambruknya jembatan, kepolisian, kata Wisnu, juga menelusuri dugaan korupsi. Pengusutan dilakukan mulai pengerjaan proyek, pemeliharaan, sampai perbaikan jembatan.
Kementerian Pekerjaan Umum menjanjikan hasil investigasi Jembatan Mahakam II rampung dalam dua minggu. "Paling lama satu bulan," kata Kepala Subbidang Informasi Direktorat Jenderal Bina Marga, Muhammad Ajito, kemarin.
l ALI NY | FIRMAN HIDAYAT | FEBRIANA F | SAHRUL | ROSALINA