TEMPO.CO, Trenggalek - Badan SAR Nasional (Basarnas) mulai mengarahkan pencarian korban kapal karam di perairan Trenggalek ke perairan Jember dan Banyuwangi. Diperkirakan seluruh korban masih berada di wilayah perairan Indonesia.
Kepala Kantor SAR III Surabaya Sutrisno mengatakan kabar penemuan 13 penumpang kapal di Pulau Barong, Kabupaten Jember, memberi petunjuk baru keberadaan para korban. "Ternyata pergerakan korban ke wilayah timur," kata Sutrisno kepada Tempo, Senin, 19 Desember 2011.
Hingga saat ini tim SAR masih berusaha menjangkau para korban yang ditemukan kapal NTEB Star 21 pengangkut batu bara di Nusa Barong. Petugas cukup kesulitan menjangkau mereka karena pulau itu terpisah dengan wilayah Jember. Diperlukan tug boat untuk membawa tim penyelamat ke lokasi penemuan.
Jika para korban itu benar merupakan penumpang kapal yang tenggelam di perairan Prigi Trenggalek, hal ini menunjukkan pergerakan korban lainnya ke arah yang sama. Karena itu arah pencarian korban selamat telah diarahkan ke perairan timur yang meliputi Jember dan Banyuwangi.
Selain mereka, tim SAR juga menemukan dua imigran selamat di perairan Sendang Biru Malang. Kedua korban berjenis kelamin laki-laki itu dalam kondisi terluka. Satu orang masih sadar, sedangkan lainnya pingsan. "Mereka diurus Polair Malang," kata Sutrisno.
Untuk korban tewas, Sutrisno memperkirakan akan ditemukan di bibir pantai Prigi Trenggalek. Mereka akan terbawa arus laut ke tepi pantai yang tidak jauh dari lokasi kecelakaan.
Upaya pencarian korban ini akan terus dilakukan hingga Sabtu, 24 Desember 2011. Hal itu didasarkan pada daya tahan korban selamat yang maksimal bertahan hingga sepekan. "Lebih dari itu pencarian sudah tidak efektif lagi," kata Sutrisno.
Keterangan yang sama disampaikan Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Brigadir Jenderal Eddi Sumantri. Penarikan personel akan dilakukan akhir pekan nanti untuk berkonsentrasi pada pekerjaan lain. "Berdasarkan pengalaman pencarian seperti ini berlangsung satu minggu," katanya.
Pada Sabtu lalu, kapal kayu yang mengangkut dua ratusan imigran asal Afganistan, Iran, Irak, dan Turki karam di perairan Trenggalek.
HARI TRI WASONO