TEMPO.CO , Seoul - Kematian KIM diumumkan hari ini, Senin 19 Desember, oleh stasiun televisi pemerintah dari ibu kota Korea Utara, Pyongyang.
Menurut Reuters, Jong-il meninggal dunia pada Sabtu pekan lalu dalam sebuah perjalanan kereta api. Reuters mengutip pernyataan seorang pejabat televisi pemerintah Korea Utara yang berpakaian serbahitam dan berlinangan air mata.
Ditambahkan oleh pejabat itu, pemimpin yang berkuasa dengan pendirian keras tersebut meninggal dunia karena fisik dan mentalnya tak kuat oleh tekanan pekerjaan yang besar dalam perjalanan memberi "panduan lapangan".
Kim diyakini didera stroke pada Agustus 2008, tapi ampil relatif bugar dalam sejumlah foto dan video dalam lawatannya baru-baru ini ke Cina dan Rusia. Banyak lawatannya ke luar negeri didokumentasikan media pemerintah.
Pemimpin berjuluk "Dear Leader" di negeri komunis tertutup itu punya reputasi kegemaran cita rasa tinggi, seperti cerutu kelas satu, minum cognac, dan kuliner kelas atas. Semua diyakini berbuntut pada penyakit diabetes dan serangan jantung.
Kabar kematian Jong-il datang seiring dengan persiapan suksesor pemimpin Korea Utara. Jong-il berkuasa menggantikan ayahnya, pendiri Korea Utara, Kim Il-Sung, yang meninggal pada 1994. Pada September tahun lalu Kim Jong-il memperkenalkan putra ketiganya, Kim Jong-un, sebagai calon penggantinya. Putra berusia akhir 20-an itu diangkat menduduki pos strategis dengan pangkat jenderal bintang tiga.
Kim Jong-il lahir pegunungan Paekdu pada 1942. Namun catatan bekas Uni Soviet mengindikasikan Jong-il lahir di Siberia pada 1941.
AP | REUTERS | USA TODAY | DWI ARJANTO