TEMPO.CO, Malang - Kepala Kepolisian Resor Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi Rinto Djatmono, mengatakan akan menyelidiki kemungkinan keterlibatan dua nelayan asal Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam kasus tenggelamnya kapal pengangkut imigran gelap.
Menurut Rinto, kedua nelayan tersebut, Ronal dan Rivan, ditemukan terdampar dengan luka cukup parah di perairan Sendang Biru, Selasa kemarin. Saat ini keduanya menjalani perawatan di Ruang Diponegoro kelas 3 Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen. “Kondisinya masih labil. Belum bisa dimintai keterangan,” kata Rinto, Selasa, 20 Desember 2011.
Kedua nelayan yang ditemukan tim SAR dan PMI Kabupaten Malang itu diduga awak kapal pengangkut ratusan imigran gelap yang tenggelam di perairan Prigi, Trenggalek, Minggu, 18 Desember 2011. Namun Ronal dan Rivan mengaku nelayan asal Rote, Provinsi NTT, yang terseret gelombang saat mencari ikan.
Rinto hanya sempat menemui keduanya selama 10 menit dan tidak bisa mengajukan pertanyaan. Ruang perawatan kedua orang itu dijaga ketat oleh dua anggota polisi yang menenteng senjata laras panjang. Seluruh pengunjung dilarang mengunjungi keduanya. ”Penjagaan perlu dilakukan karena kami memerlukan keterangan dari keduanya berkaitan dengan kapal pengangkut imigran gelap,” ujar Rinto.
Kedua orang itu diduga menyelamatkan diri dengan sekoci bersama empat anak buah kapal lainnya. Setelah di tengah laut, ombak besar menghantam dan menghancurkan sekoci yang ditumpanginya.
Selasa siang tadi, dua orang petugas Kantor Imigrasi Malang gagal menemui Ronal dan Rivan. Polisi yang berjaga di depan pintu ruang perawatan melarang dua petugas Imigrasi tersebut menemui mereka. "Kami ingin mengecek untuk memastikan kedua orang itu warga negara asing atau bukan," kata Kepala Seksi Penindakan Imigrasi Malang, Suharno, ketika dihubungi Tempo, Selasa, 20 Desember 2011.
Setelah mengetahui Ronal dan Rivan bukan warga negara asing, petugas Imigrasi tak melanjutkan pemeriksaan. Suharno menjelaskan pihak Imigrasi perlu mencari informasi keberadaan orang asing di Malang, terutama setelah tenggelamnya kapal pengangkut imigran gelap di perairan Prigi.
Sementara itu, tim SAR dan PMI Kabupaten Malang terus bersiaga di perairan selatan Jawa. Mereka dilengkapi perahu karet untuk mencari para imigran gelap di sepanjang pantai selatan. "Karena arus besar, diperkirakan para imigran gelap yang tenggelam bisa sampai ke Malang karena arah angin menuju ke timur," ucap Kepala Bagian Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang Budi Utomo.
Budi menjelaskan pencarian terus dilakukan sesuai instruksi Badan SAR Nasional yang memimpin operasi.
EKO WIDIANTO