TEMPO.CO, Yogyakarta - Lebih dari 1.000 calon penumpang pesawat di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta telantar karena bandara itu ditutup total malam ini menyusul tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air Selasa sore.
Rencananya, baru besok pagi bandara dibuka lagi untuk penerbangan dan pendaratan pesawat. "Seharusnya pesawat Lion yang akan kami tumpangi terbang jam 17.45 WIB, tapi tidak jadi," kata Ike Oktaviari, salah satu calon penumpang Lion Air menuju Jakarta, Selasa 20 Desember 2011.
Ike, anak dan baby sitter yang akan berangkat sudah memasukkan barang ke bagian bagasi. Tetapi, hingga pukul 22.00 WIB, ia masih antre untuk pengambilan barang.
Hal serupa dialami oleh Sugito, calon penumpang pesawat Lion Air menuju Banjarmasin yang semula akan berangkat pukul 19.15 WIB. Ia juga menunggu pengambilan barang karena sudah telanjur memasukkan tas besarnya ke bagian bagasi. "Masih menunggu kepastian," kata dia.
Menurut Agus Tugiarto, Manager Operasi PT Angkasa Pura I Bandara Adi Sucipto, secara kronologis pesawat Sriwijaya Air SJ 230 PKCKN dari Jakarta.Tetapi saat mau mendarat di Yogyakarta cuaca buruk dan bandara ditutup. "Lalu dialihkan pendaratannya di Juanda Surabaya untuk isi bahan bakar," kata dia.
Pesawat Sriwijaya itu mendarat kembali ke Yogyakarta pukul 17.05 WIB di Bandara Adi Sucipto. Tetapi saat mendarat pesawat itu tergelincir. Pesawat tidak bisa berhenti di landasan pacu dan berbelok ke kiri sekitar 60 meter dari landasan pacu.
Pesawat berhenti di lahan kosong yang ditumbuhi rumput. Pemadam kebakaran dan ambulans datang untuk penyelamatan penumpang. Mobil pemadam kebakaran menyemprotkan busa supaya tidak terjadi kebakaran pesawat. "Justru tanah dan rumput itu menjadi rem," kata dia.
Ia menambahkan, jumlah penumpang pesawat sebanyak 131 orang, terdiri dari 118 penumpang dewasa, 7 anak dan 4 bayi dan 4 awak pesawat. Para penumpang tidak ada yang menjadi korban luka parah. Hanya saja ada 5 orang penumpang yang harus dibawa ke Rumah Sakit Panti Rini, Kalasan, Sleman yang berjarak 2 kilometer dari bandara.
Mobil pemadam kebakaran (foam tender) yang dioperasikan juga terperosok di lahan kosong itu. Sebuah crane tampak sedang mengevakuasi sekitar 21.15 WIB.
Pesawat itu dipastikan rusak di bagian bawah, terutama roda. Kemungkinan roda depan patah.
Akibat dari penutupan bandara malam ini, ada empat pesawat yaitu Garuda, Lion, Air Asia dan Sriwijaya tidak bisa terbang. Hal itu mengakibatkan lebih dari 1.000 calon penumpang tidak jadi terbang.
"Besok pagi kami pastikan bandara bisa dibuka kembali. Keberadaan badan pesawat Sriwijaya di ujung jauh landasan pacu tidak mengganggu," kata Agus yang terlihat kecapaian dan tidak menggunakan alas kaki saat diwawancarai di Bandara Adi Sucipto.
Sebagian calon penumpang Garuda dan Air Asia diberangkatkan melalui Bandara Adi Sumarmo Solo. Sedangkan sebagian pendaratan dialihkan ke Solo. Garuda dan Air Asia dinaikkan dari Solo. Sebanyak 113 penumpang diinapkan di hotel-hotel di sekitar bandara. Yang lainnya ada yang pulang ke rumah masing-masing.
MUH SYAIFULLAH