TEMPO.CO, Jakarta - Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia berencana melayangkan surat ke induk sepak bola dunia, FIFA, untuk menjelaskan soal kisruh di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Surat dimaksudkan agar FIFA tak hanya mendapat bisikan dari PSSI.
"Tanggal 29 Desember nanti Komite (Penyelamat Sepak Bola Indonesia) sudah bisa berbicara, sudah akan ada pergerakan, salah satunya mengirim surat ke FIFA, biar berimbang informasinya," kata Ketua Forum Pengprov PSSI Dwi Irianto ketika dihubungi pada Ahad, 25 Desember 2011.
FIFA pada 22 Desember lalu melayangkan surat ke PSSI. Dalam surat itu FIFA menilai kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) ilegal karena bergulir tanpa restu dari PSSI. FIFA juga menyatakan para pemain yang berlaga di kompetisi LSI tak boleh memperkuat tim nasional.
Tak hanya itu, melalui surat yang diteken langsung Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke dan Sekretaris Jenderal AFC (induk sepak bola Asia) Alex Soosay ini FIFA juga mengancam akan memberikan sanksi kepada Indonesia jika hingga 20 Maret 2012 nanti persoalan dualisme kompetisi ini tak kunjung kelar.
Dwi mengatakan wajar jika FIFA menganggap LSI sebagai kompetisi ilegal karena selama ini induk sepak bola dunia itu hanya mendapat informasi dari PSSI. Karena itulah Komite Penyelamat Sepak Bola akan melayangkan surat ke FIFA. "Supaya mereka tidak hanya mendengar dari PSSI," katanya.
Komite Penyelamat Sepak Bola, kata Dwi, bisa melayangkan surat ke FIFA tanpa melalui PSSI karena komite ini dibentuk oleh para anggota PSSI. Komite Penyelamat Sepak Bola dibentuk dalam rapat akbar yang digelar Forum Pengprov PSSI pada 18 Desember lalu.
Komite ini sengaja dibentuk untuk mengawal proses kongres luar biasa yang telah disepakati para peserta rapat saat itu. Sebanyak 452 anggota rapat secara bulat setuju melengserkan Ketua Umum Djohar Arifin yang dinilai telah melanggar statuta dengan menggulirkan kompetisi Indonesian Premier League.
Namun Komite Penyelamat Sepak Bola ini, kata Dwi, baru akan bergerak pada 29 Desember nanti. Mereka masih menunggu sikap PSSI terhadap usulan kongres luar biasa yang telah mereka serahkan ke PSSI, Jumat pekan lalu. "Jika hingga tanggal 28 mereka (PSSI) tidak menyampaikan sikapnya, barulah komite bergerak," kata Dwi.
DWI RIYANTo AGUSTIAR